Viral Warga Aceh Temukan Butiran Emas Usai Banjir Bandang

Warga di Aceh menemukan butiran yang diduga emas berserakan di halaman rumah setelah banjir bandang, menjadi viral di media sosial.

Penemuan ini terjadi di Gampong Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.

Banjir bandang membawa material lumpur yang mengandung butiran kuning metalik, diduga emas terbawa arus dari hulu sungai.

Baca Juga: Update Bencana Banjir Sumatera: 753 Korban Meninggal, 3,3 Juta Warga Terdampak

Puluhan warga berbondong-bondong ke lokasi untuk mengumpulkan butiran tersebut di tengah lumpur sisa banjir. Video rekaman penemuan menyebar luas di Instagram, TikTok, dan YouTube sejak 19 Desember 2025.

Warga mencari emas usai banjir di Aceh. [Istimewa]"Bencana membawa berkah, dalam lumpur banjir bandang (ada) biji emas, murni," kata perekam video.

Penemuan emas di Aceh lewat unggahan video ini seketika membuat warganet ramai memberikan tanggapan.

Baca Juga: Biodata dan Agama Melda Safitri, Viral Diceraikan Suami yang Lulus PPPK

"Kok diviralkan nanti disita negaranya," kata warganet

"Harusnya jangan diposting kalau berhubungan dengan duit entar ada yang ngaku-ngaku," imbuh warganet.

Belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah daerah terkait keaslian emas atau asal-usulnya. Fenomena ini menarik perhatian karena unik pasca-bencana alam.

Aceh Kaya Emas

Aceh memiliki potensi cadangan emas yang signifikan, menjadikannya salah satu daerah penghasil emas di Indonesia meskipun belum sepenuhnya dieksploitasi secara besar-besaran.

Sumber daya emas Aceh yang terverifikasi mencapai sekitar 5,54 juta ounce, terutama dari proyek Miwah di Pidie (3,14 juta ounce) dan Beutong di Nagan Raya (2,4 juta ounce).

Ini setara dengan 6,6% dari total cadangan emas nasional Indonesia yang sekitar 83,6 juta ounce.

Tambang emas tersebar di Aceh Tengah, Bener Meriah, Meulaboh, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Gayo Lues, dengan indikasi geologi menjanjikan di wilayah seperti Woyla dan Linge.

Secara historis, emas urai ditambang di sepanjang sungai oleh kerajaan Aceh masa silam.