Viral Zikir di Candi Prambanan, Toleransi atau Langgar Kesakralan Situs Suci?
Tak sedikit komentar positif yang menyebut aksi tersebut sebagai dakwah damai dan simbol Islam yang membawa rahmat bagi semua.
Kritik dan Penolakan Netizen Soal Kesakralan Candi
Sekelompok orang terlihat berzikir di Candi Prambanan. [Instagram/@jogjajatengexplore]Di sisi lain, gelombang kritik tak kalah deras. Banyak pihak menilai aksi zikir tersebut tidak pantas dilakukan di Candi Prambanan, yang merupakan situs suci umat Hindu sekaligus warisan budaya dunia UNESCO.
Netizen mempertanyakan etika beribadah di tempat ibadah agama lain dan khawatir tindakan tersebut dapat memicu konflik SARA.
Beberapa komentar bahkan menyebut aksi tersebut berpotensi mencederai semangat toleransi itu sendiri.
Kritik juga diarahkan kepada pengelola kawasan wisata agar lebih tegas mengatur aktivitas non-wisata di area candi.
Perdebatan soal zikir di Candi Prambanan meluas menjadi diskusi nasional tentang batas toleransi, kebebasan beribadah, dan penghormatan terhadap situs budaya.
Tagar terkait sempat ramai di media sosial Yogyakarta. Hingga 29 Desember 2025, belum ada pernyataan resmi dari otoritas konservasi candi maupun Kementerian Pariwisata, namun publik menanti kejelasan aturan agar polemik serupa tak terulang.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga harmoni. Kebebasan beribadah perlu diiringi penghormatan terhadap konteks sejarah, budaya, dan sensitivitas umat lain.
Pemerintah dan pengelola wisata dinilai perlu menyusun panduan tegas soal aktivitas keagamaan di situs bersejarah.
Sementara masyarakat diharapkan lebih bijak menyikapi isu sensitif agar media sosial menjadi ruang dialog, bukan konflik.