Wamenperin Klaim BYD Sudah Atasi Gangguan Ormas di Pabrik Subang

Ada update terkait gangguan ormas yang dialami perusahaan otomotif asal China, BYD di Subang, Jawa Barat sudah teratasi. Kabar terbaru menyebut masalah ormas ini telah berhasil diatasi tim BYD Indonesia.

Gangguan ormas yang dialami BYD Indonesia saat melakukan pembangunan fasilitas manufaktur di Subang pertama menjadi perhatian publik setelah diviralkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno.

Lewat unggahan Instagramnya, Eddy mengungkap bagaimana ia mendapat laporan ketika melakukan kunjungan ke Shenzhen, China tentang gangguang yang dialami tim BYD Indonesia saat melakukan pembangunan pabrik.

Baca Juga: Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan di Subang!

BYD Indonesia mengalami gangguan ormas saat melakukan pembangunan fasilitas manufaktur di Subang. (BYD.com)

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini," kata Eddy dalam video Instagramnya.

"Jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan," tambahnya.

Menanggapi laporan Eddy tersebut, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan bahwa masalah gangguan ormas yang dihadapi BYD Indonesia di Subang kini sudah selesai. Perwakilan Kemenperin pun sudah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi terkini.

Baca Juga: Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Kasus Kecelakaan Bus di Subang

Investasi BYD di kawasan industri Subang Smartpolitan tercatat mencapai Rp11,7 triliun. (byd.com)

"BYD menyatakan bahwa mereka bisa atasi," ungkap Faisol belum lama ini. "Kita harapkan itu tidak terjadi lagi, kami sudah komunikasi."

Investasi BYD di kawasan industri Subang Smartpolitan tercatat mencapai Rp11,7 triliun. Proyek ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan transfer teknologi.