Waspada Peningkatan Karhutla Jelang Tahun Politik
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Fenomena El Nino yang masih melanda berdampak pada cuaca panas di Indonesia. Akibatnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi, terlebih menjelang tahun politik.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan menegaskan pentingnya kewaspadaan serta peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan menjelang tahun politik 2024.
Ia mengatakan hal itu dalam Diskusi Kelompok Terpumpun mengenai Upaya Pencegahan dan Penanganan Kebakaran dan Lahan yang berlangsung di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (3/10).
Baca Juga: Puluhan Kapolsek di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Dimutasi, Ini Daftarnya
Selain itu, turut hadir Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
“Fenomena El Nino akan terjadi hingga tahun 2024. Mayoritas kepala daerah saat ini berstatus sebagai penjabat (Pj), sehingga kita dorong untuk berani ambil keputusan dalam upaya penanganan karhutla,†kata Abetnego dalam keterangan tertulisnya.
Kepala daerah, kata Abetnego, bertanggung jawab untuk memberi izin pembukaan hutan dan lahan, terutama bagi korporasi. Akibatnya, rentan meningkatkan deforestasi yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Pemkot Jakut Sediakan Toilet Portable di Posko Pengungsian Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
“Pemda harus bersiap, masyarakat juga perlu diedukasi untuk melakukan pencegahan dan antisipasi dalam pembukaan lahan melalui pembakaran†jelas Abetnego.
Penyebab Karhutla 99 Persen Ulah Manusia
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, rekapitulasi total luas kebakaran hutan di Indonesia untuk periode Januari-Juli 2023 mencapai 90.450 hektare (ha).
Penyebabnya, 99 persen ulah manusia, serta 1 persennya merupakan fenomena alam. Selain itu, fenomena El Nino mengakibatkan kemarau yang sangat panjang dan potensial memantik terjadinya karhutla.
Lebih lanjut, Abetnego menyampaikan kewaspadaan dalam isu peningkatan ISPA akibat bencana asap dan polusi udara. Hampir 60 persen penyebab kematian di tahun 2019 karena ISPA. “Mitigasi dan pengawasan itu yang paling penting,†pungkas Abetnego.
Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor, Prof. Herry Purnomo mengungkapkan karhutla meningkat menjelang pilkada dan pilpres dalam 25 tahun terakhir.
“Pemerintah harus meningkatkan kewaspadaannya di tahun politik 2024 ini,†ujarnya.