Waspada Takjil Berformalin, Risiko Terkena Kanker

Kuliner

Selasa, 02 April 2024 | 00:00 WIB
Waspada Takjil Berformalin, Risiko Terkena Kanker

FTNews - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melakukan pengawasan dalam rangka Ramadan dan menjelang Idulfitri 2024. BPOM mengambil 9.262 sampel takjil di pasaran untuk diuji dalam lab dan hasilnya sebanyak 1,10 persen mengandung formalin.

rb-1

Plt Kepala BPOM RI Lucia Rizka Andalusia mengatakan, selain menemukan formalin BPOM juga menemukan makanan berbuka mengandung boraks, rhodamin, serta bahan kuning metanil. Jumlah temuan ini menurun pada tahun sebelumnya sekitar 1,17 persen.

Dari temuan itu, sebanyak 48,04 persen pelanggar menggunakan bahan formalin, 25,49 menggunakan rhodamin B, 27,45 persen menggunakan boraks, dan 0,98 persen menggunakan bahan kuning metanil.

Baca Juga: Mengenal Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan

rb-3

takjiltakjil Ilustrasi uji sampel untuk ketahui bahan berbahaya pada makanan. Foto: Freepik

Salah satu takjil yang sering mengandung formalin adalah mie kuning dan tahu, rhodamin B pada cendol dan mutiara. BPOM juga menemukan bahan kuning metanil dalam tahu orange, dan boraks pada cilok dan otak-otak. Bila masuk dalam tubuh, ujar Rizka, dapat membahayakan kesehatan tubuh.

"Bahayanya macam-macam, mulai dari ringan hingga berat. Misalnya efek beratnya itu bersifat karsinogen ya jadi dapat menyebabkan kanker. Kalau ringannya mungkin mual, muntah, dan pusing," ungkap Rizka, Senin (1/4).

Baca Juga: Baju "Oversize" Masih Jadi Tren 2024

Dalam kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI Ema Setyawati mengungkap ciri-ciri takjil berbahaya yang sering ditemukan.

takjiltakjil Ilustrasi makanan. Foto: Freepik

Takjil yang mengandung formalin biasanya dapat awet dalam durasi waktu tidak wajar. Makanan mengandung formalin juga biasanya tidak akan dihinggapi lalat.

Jadi lalat saja punya 'sinyal' itu tidak bisa dihinggapi. Ketika bicara pewarna, biasanya warnanya betul-betul terang sekali," ungkap Ema.

Bahan boraks biasanya untuk takjil yang bertekstur kenyal dan juga digunakan dalam kerupuk agar sukar melempem. Jadi kita lihat kekenyalan makanan itu masuk akal nggak sih," tutupnya.

Tag BPOM Kuliner Lifestyle Takjil

Terkini