World Bank Bantu Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Pemkot Bandung

Jawa Barat

Senin, 14 Oktober 2024 | 18:58 WIB
World Bank Bantu Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Pemkot Bandung
Pj Wali Kota Bandung A. Koswara membahas pengelolaan keuangan daerah/Foto: Diskominfo Kota Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersinergi dengan World Bank membahas rencana pengelolaan keuangan daerah. Upaya ini akan membantu meningkatkan pendanaan, pendapatan pajak, meningkatkan hasil belanja pembangunan, dan lebih selaras dengan prioritas pembangunan nasional.

rb-1

Pj Wali Kota Bandung A. Koswara mengungkapkan, terdapat potensi yang harus digenjot seperti potensi pajak. "Pajak ini berjalan optimal tinggal efektifitasnya, kedepannya bisa di evaluasi. Terkait PBB, pajak hotel dan sebagainya harus optimal dan tepat," ujar Koswara di Balai Kota Bandung, Senin (14.10/2024), dilansir Diskominfo Kota Bandung.

Koswara pun menyinggung soal retribusi harus didorong lebih masif. Meskipun konsep bagi hasil namun upaya ini menjadi salah satu kunci peningkatan pajak. "Retribusi ada PDAM, parkir, kebersihan, air hingga lahan. Ini sangat memungkinkan untuk diangkat menjadi potensi," tuturnya.

Baca Juga: Perda yang Mengatur Toko Swalayan di Kota Bandung Resmi Disahkan

rb-3

Ilustrasi-- Gedung kantor pusat Grup Bank Dunia di Washington, D.C/Foto: worldbank, wikipedia

Ia berharap, dukungan konsep dari World Bank ini bukan hanya pendanaan untuk pembangunan infrastruktur saja, tetapi dukungan juga untuk pendapatan daerah.

"Kita terus upayakan dan ini menjadi pembahasan selanjutnya yaitu pendapatan pajak, retribusi, pengelolaan pendapatan BUMD hingga pemanfaatan ekonomi lahan. Kita harap Bank Dunia tahapan selanjutnya terkait efektivitas belanja juga," tandasnya.

Sedangkan Urban Specialist Team Leader for Urban Infrastructure Financing, Griya Rufianne, mengungkapkan, proses penyusunan strategi pembiayaan infrastruktur Kota Bandung meliputi kondisi eksisting dan potensi pengembangan. Sehingga diperlukan analisis kemampuan fiskal, kebutuhan pendanaan infrastruktur (berdasarkan dokumen perencanaan).

Baca Juga: Warganya Meninggal Tersangkut Kabel, Pemkot Bandung Ambil Langkah Ini

"Ini perlu merancang alternatif pendanaan infrastruktur berdasarkan kemampuan fiskal dan besaran proyek infrastruktur," katanya.

Menurutnya, sebagai kota metropolitan, Kota Bandung memiliki potensi pengembangan daerah yang mampu meningkatkan pendapatan untuk dimanfaatkan sebagai rencana pembangunan.

"Kota Bandung setiap akhir pekan disinggahi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga ini mampu memiliki potensi ekonomi," tuturnya.

Lebih lanjut, Griya mengungkapkan, potensi pengembangan ekonomi Kota Bandung saat ini cukup mudah dengan hadirnya transportasi.

Foto: Diskominfo Kota Bandung

"Konektivitas Kota Bandung dengan Jakarta dan berbagai daerah lainnya dengan kesediaan infrastruktur besar. Seperti kereta cepat, Jalan tol yaitu Cipularang, Purbaleunyi, Cisumdawu hingga Bandara Kertajati," jelasnya.

Griya menambahkan, adapun area pengembangan baru Kota Bandung seperti rencana bergeser dari wilayah bagian Barat ke Kota Bandung bagian Timur. "Seperti wilayah Gedebage, Stasiun Whoosh, Summarecon dan exit tol Gedebage," ungkapnya.

Adapun rencana pembangunan infrastruktur mengenai isu perkotaan Kota Bandung beberapa di antaranya, penanganan banjir seperti pengelolaan resapan air, parkir air, dan aliran sungai.

"Upayanya tengah dilakukan yaitu Kolam Retensi. Ada juga nfrastruktur Sumber Daya Air seperti penataan Sungai Cibodas, Rehabilitasi Kolam Retensi Rancabolang, pembangunan stasiun pompa banjir, rehabilitasi tanggul sungai dan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase," ujarnya. ***

Tag World Bank Pemkot Bandung Pengelolaan Keuangan Kota Bandung Pj Walkot A. Koswara

Terkini