Forumterkininews.id, Jakarta – Berbagai upaya pemerintah lakukan untuk menekan polusi udara. Salah satunya razia uji emisi di Jakarta.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menggandeng Polda Metro Jaya, TNI dan Satpol PP dalam kegiatan itu.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, razia dan tilang uji emisi ini akan pihaknya mulai 1 September 2023 hingga tiga bulan ke depan.
“Pergub No 66 Tahun 2020 Tentang Uji Emisi Kendaraan Bermotor mengatur hal ini,” katanya dalam konferensi pers daring Penanganan Polusi Udara di Jakarta, Kamis (24/8).
Asep mengakui kondisi udara di Jakarta memang sedang tidak baik. Data DLH DKI Jakarta menyebut, konsentrasi bulanan particulate matter (PM)2.5 tertinggi tahun 2023 terjadi pada Juli 2023 mencapai 48,72 mikrogram. Hingga saat ini terendah pada Februari 2023 sebesar 16,98 mikrogram, saat itu musim hujan.
Dari kajian yang DLH DKI Jakarta tahun 2020 tambahnya, ada 7 parameter yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara Jakarta.
“Untuk SO2 sumber utamanya dari industri (61,96 persen). Namun untuk PM2.5 hampir 67,04 persen berasal dari sektor transportasi,” ungkapnya.
Unsur senyawa penyumbang polusi itu antara lain Nitrogen Oksida (NOx), Karbon monoksida (CO), PM10, PM2.5.
“Sektor ini (transportasi) jadi penyumbang kondisi kualitas udara (buruk) di Jakarta saat ini,” imbuhnya.
Selain razia uji emisi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan berbagai langkah lain. Langkah itu yakni pengenaan tarif tinggi parkir, pembatasan batas usia kendaraan, peralihan moda, pengawasan industri, penghijauan, penggunaan energi terbarukan.
“Aksi cepat juga kami lakukan. Penanaman 216 ribu pohon, 5 juta tanaman, 47.000 mangrove dan kebijakan work from home (WFH) ASN DKI,” paparnya.
Untuk memaksimalkan transportasi publik, Pemprov DKI menargetkan beroperasinya 100 bus listrik Transjakarta.
