1 Suro Tahun Ini Bertepatan dengan Malam Jumat Kliwon, Apa Maknanya bagi Orang Jawa?

Masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan tradisional akan menyambut Tahun Baru 1 Suro 1959 Dal bertepatan dengan Jumat, 27 Juni 2025, atau malam 1 Suro sudah dimulai sejak Kamis malam selepas magrib. Tahun baru tersebut bertepatan dengan 1 Muharam karena ada persamaan antara penanggalan Jawa dengan Hijriah.

Uniknya, Tahun Baru dalam penangalan Jawa kali ini bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Lalu apa maknanya dalam tradisi Jawa?

Penanggalan Jawa

Baca Juga: Pameran dan Bursa Lukisan Serba Istimewa di Kota Yogya

Ilustrasi. (Meta AI)

Kalender Jawa atau Penanggalan Jawa adalah sistem penanggalan yang dimulai sejak Kesultanan Mataram di abad ke-16 dan berbagai kerajaan pecahannya serta daerah yang mendapat pengaruhnya.

Penanggalan Jawa memadukan sistem penanggalan Islam, sistem Penanggalan Hindu, dan sedikit penanggalan Julian yang merupakan bagian budaya Barat.

Baca Juga: Kalender Jawa Weton 27 Juni 2025 Jumat Kliwon, Hari Sakral Penuh Refleksi

Pada tahun 1633 Masehi (1555 Saka), Sultan Agung dari Mataram berusaha keras menanamkan agama Islam di Jawa. Uniknya, angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan atau tidak menggunakan perhitungan dari tahun Hijriyah (saat itu 1043 H).

Tahun Baru Jawa merupakan perayaan terpenting bagi orang Jawa. Peringatan tahun baru Jawa dimulai pada hari pertama bulan Sura.

Tahun Baru Jawa atau dikenal dengan istilah siji sura (satu sura) diperingati tiap tahunnya dan telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari masing-masing daerah di Jawa.

Bulan Sura dianggap keramat oleh masyarakat Jawa. Tahun baru Jawa biasanya diperingati pada malam hari setelah terbenamnya matahari.

Pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat terlebih bila jatuh pada jumungah legi (Jumat). Untuk sebagian masyarakat pada malam siji sura dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.

Malam 1 Suro Viral di Media Sosial

Ilustrasi. (Meta AI)

Keunikan tradisi Jawa juga menjadi perhatian di media sosial. Terutama dengan kepercayaan terkait kekeramatan malam 1 Suro bertepatan dengan Jumat Kliwon.

Misalnya unggahan akun lokal di Yogyakarta @jogjaexplore menyoroti fenomaena ini. Akun tersebut menyebut bahwa sebaia masyarakan Jawa mengkeramatkan malam 1 Soro ketika bertepatan Jumat Kliwon.

"Malam satu soro tahun ini bertepatan pada malam Jumat Kliwon. Malam 1 Suro bagi sebagian orang Jawa dianggap hari yang keramat dan harinya para makhluk ghaib," tulis akun tersebut.

Unggahan video akun tersebut viral dan mendapat banyak komentar netizen. Sebagian memuji tradisi tersebut, namun tak sedikit mengkritisi stigma negatif malam 1 Suro tersebut.

"Stop stigma 1 Suro /1 Muharam sama hal berbau serem," kata @malikibra_him.

"Nggak ada kek gitu. Itu mah stigma jadul kakek kakek kita. 1 Duro solawatan bray," komentar @joseakbar87.

"Kalau malam itu tiba, di desaku berasa sunyi banget adem bngt bener-bener ga ada yang keluar lampu hanya dinyalakan untuk penerangan jalan lampu luar lampu dalam nyala tapi pakai yang kuning atau yang putih tapi agak redup. Enak banget buat istirahat dan memgaji di dalam rumah. Bener-bener sunyi kaya orang Hindu Buddha yang merayakan Nyepi gitu. Ga ada clotekan atau suara suara apa pun, hanya ada suara azan dari masjid dan muasala saja itu maghrib sama isya setelah itu sunyi banget ga ada orang yang luntang lantung keluar. Aku suka suasana begitu," komentar @ttannoyywijhayaa2.