1.392 Personel Gabungan Diturunkan Jaga Demo Buruh di Istana Negara Pagi Ini
Rencana aksi demonstrasi buruh menolak penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2026 digelar hari ini, Senin (29/12/2025). Aksi tersebut akan dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Istana Negara, dan Gedung DPR RI Jakarta. Demonstrasi dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap UMP DKI Jakarta 2026 yang ditetapkan sebesar Rp5,73 juta.
Untuk mengamankan jalannya aksi, Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 1.392 personel gabungan. Personel tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, serta Polsek jajaran. Pengamanan difokuskan di sejumlah titik strategis, khususnya kawasan Monas.
“Kami siap melayani para pengunjuk rasa dan mengedepankan profesionalisme serta sikap persuasif di lapangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.
Baca Juga: Cek Daftarnya! UMP 2026 di 38 Provinsi, Ada yang Naik 9 Persen
Ia menegaskan bahwa seluruh personel pengamanan tidak dibekali senjata api. Polisi diminta mengedepankan pendekatan humanis selama pengamanan aksi.
Aksi hari ini digelar oleh Pengurus Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) DKI Jakarta bersama sejumlah elemen masyarakat. Polisi mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kemacetan lalu lintas. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan secara situasional jika terjadi peningkatan massa.
Baca Juga: Tolak UMP 2026, Ribuan Buruh Akan Gelar Demo di Depan Istana Negara dan DPR Pagi Ini
“Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan dan taat pada aturan yang berlaku,” ujarnya.
Ilustrasi - Demo buruh pada Oktober 2025 di depan gedung DPR.Aksi ini merupakan tindak lanjut atas ketidakpuasan buruh terhadap keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menetapkan UMP 2026. Buruh menilai besaran UMP Rp5.729.876 masih berada di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Jakarta. KHL DKI Jakarta disebut mencapai sekitar Rp5,89 juta.
Presiden KSPI Said Iqbal menyebut aksi hari ini diperkirakan diikuti sekitar 1.000 buruh. “Pada 29 Desember, aksi diperkirakan diikuti sekitar 1.000 buruh dengan titik kumpul di Patung Kuda pukul 10.00 WIB,” kata Said dalam konferensi pers daring. Aksi difokuskan di kawasan Istana Negara dan DPR RI.
Presiden Kspi Sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal. [Ftnews.co.id] (1)Selain menuntut revisi UMP, buruh juga meminta pemberlakuan upah minimum sektoral provinsi (UMSP). KSPI menuntut UMSP DKI Jakarta sebesar 2 hingga 5 persen di atas KHL. Menurut mereka, kenaikan tersebut diperlukan untuk menjamin kesejahteraan buruh.
“Jika kita menggunakan acuan KHL sebesar Rp5,89 juta saja, maka penetapan UMP Jakarta sebesar Rp5,73 juta masih kurang Rp160 ribu,” ujar Said Iqbal.
KSPI juga berencana menggelar aksi lanjutan pada Selasa (30/12/2025) dengan jumlah massa yang lebih besar. Sedikitnya 10.000 buruh diklaim akan turun ke jalan, termasuk dengan rencana konvoi sepeda motor dari Jawa Barat menuju Jakarta. Selain aksi massa, KSPI menyatakan akan menempuh jalur hukum melalui gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).