Sosial Budaya

5 Hikmah dan Tips saat Ditimpa Musibah dalam Ajaran Islam

01 Desember 2025 | 09:10 WIB
5 Hikmah dan Tips saat Ditimpa Musibah dalam Ajaran Islam
Ilustrasi musibah banjir. [ftnews-copilot]

Artinya: “Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

3. Mengingat Nikmat yang Lain

Saat tertimpa musibah hendaknya seorang muslim tidak terfokus pada musibah tersebut melainkan beralih pandangannya pada nikmat lain yang masih tersisa. Dengan begitu, ia akan lebih mudah bersyukur dan menyadari bahwa karunia Allah masih jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang hilang.

Allah berfirman dalam Surat An-Naḥl ayat 18:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ketika seorang hamba mampu bersabar dan rida atas musibah yang terjadi, maka Allah akan menyiapkan balasan yang berlipat ganda dan lebih besar dari sebelumnya. Selain itu, ia juga perlu meyakini bahwa seandainya Allah menghendaki, musibah yang dialami itu bisa saja jauh lebih besar dan lebih berat namun berkat kasih sayang-Nya hal itu tidak terjadi.

4. Memandang ke Bawah

Berdoa Umat Islam. (Ftnews-Meta Ai)Berdoa Umat Islam. (Ftnews-Meta Ai)Ketika seseorang tertimpa musibah hendaknya menyadari bahwa dia tidak sendirian. Masih banyak orang lain yang menghadapi musibah serupa, bahkan lebih berat.

Pasalnya, semua orang mempunyai masalah, musibah, atau ujian. Namun bentuk dan kadarnya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing. Dengan mengingat hal ini, beban hidup akan terasa lebih ringan dan juga bisa tetap bersyukur kepada Allah.

Rasulullah bersabda:

اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

Artinya: "Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kalian." (HR Bukhari Muslim)

5. Tidak Meratapi Nasib

Meratapi nasib atas musibah yang terjadi bukanlah perilaku bijak. Ratapan kegelisahan tidak akan bisa mengubah keadaan, justru hal itu malah akan menambah beban.

Allah pun akan murka karena seolah tidak menerima terhadap qada dan qadar yang telah ditetapkan oleh-Nya. Rasulullah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Artinya: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha (terhadap ujian itu), maka baginya keridhaan (dari Allah). Dan barangsiapa yang murka (terhadap ujian itu), maka baginya kemurkaan (dari Allah).” (HR. At-Tirmidzi).

1 2 Tampilkan Semua
Tag banjir islam bencana