5 Kontroversi Program Makan Gratis, Salah Satunya Usulan Ketua DPD RI
Nasional

Pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi program unggulan Presiden Prabowo. Program berawal dari janji kampanye ini telah dimulai sejak awal tahun 2025.
Banyak kontroversi yang muncul dalam perjalanan MBG. Meski pun diakui banyak keberhasilan terkait penerapannya semenjak mulai diujicobakan.
Terutama di media sosial, banyak terkait pemberian MBG memantik reaksi warganet. Berikut 5 kontroversi terkait MBG:
Baca Juga: Kabupaten Tangerang Jadi Daerah Percontohan Makan Siang Gratis untuk Pelajar
1. Penggunaan ikan kaleng
Ada usulan terkait penggunaan ikan kaleng kemasan seperti sarden untuk MBG. Usulan pertama kali disampaikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Alasan untuk menyediakan sumber protein terutama di daerah-daerah yang jauh dari pesisir. Usulan ditolak karena dianggap ikan kaleng berkualitas gizi yang lebih rendah dibandingkan dengan ikan segar.
Baca Juga: Suasana Makan Gratis SMA di Bali Bikin Netizen Gagal Fokus: Roknya Kok Pendek-Pendek Banget Ya
2. Susu ikan
Pengolahan susu ikan melalui ultraproses yang cukup panjang alasan penolakannya. Daging ikannya diolah melalui proses yang panjang untuk diambil sarinya baru kemudian diolah lagi menjadi susu.
Kandungan gizinya tak sekompleks saat masih menjadi ikan utuh. Juga memerlukan biaya yang lebih besar dalam pengembangannya.
3. Pungutan uang ke orang tua siswa
Pungutan iuran untuk makan siang gratis guru kepada para orang tua siswa terjadi di Kabupaten Bogor. Iuran ini diprotes orang tua karena memberatkan.
Orang tua menolak iuran untuk keperluan makan siang gratis guru di tengah program makan siang bergizi gratis siswa oleh pemerintah.
4. Penggunaan dana BOS
Pemerintah mempertimbangkan untuk menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai MBG. Namun usulan yang berawal dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto langsung menuai penolakan.
Salah satunya usulan mendapat penolakan dari para guru. Kebijakan mengalokasikan dana bos untuk membiayai program makan siang gratis perlu dikaji.
5. Usulan sumbangan dana dari masyarakat
Paling teranyar, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Najamudin mengusulkan agar masyarakat ikut menyumbang uang untuk MBG.
Usulan itu sontak mendapat reaksi dari masyarakat. Di media sosial pernyataan Sultan Najamudin menjadi olok-olok warganet.