Viral! Dapur MBG Jadi Dapur Darurat Saat Banjir Terjang Sumut dan Aceh

Di tengah bencana banjir dan tanah longsor yang melumpuhkan sejumlah wilayah di Sumatra Utara dan Aceh, sebuah inisiatif menghangatkan hati muncul dari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Saat kegiatan belajar mengajar diliburkan, dapur-dapur MBG justru tetap beroperasi, bahkan semakin sibuk demi membantu para korban bencana yang membutuhkan makanan siap saji.

Alih-alih menghentikan distribusi karena sekolah tutup, penyelenggara MBG mengambil langkah cepat: mengalihkan jatah makan siang siswa kepada para pengungsi tanpa ada makanan terbuang dan tanpa menunggu instruksi birokrasi panjang.

Baca Juga: 'Bunda, Kita Enggak Mampu Ya?' Pertanyaan Anak Ini Bikin Orang Tua Al Izzah Menolak Program MBG

Gerak Cepat Dapur MBG di Tengah Sekolah Libur

Fenomena ini terlihat jelas dalam unggahan TikTok @BINSEL_08, yang memperlihatkan bagaimana paket makan siang siswa kini menjadi penolong bagi warga terdampak banjir. Aktivitas dapur MBG tetap berjalan seperti biasa, hanya saja kali ini tujuannya berubah: dari meja kelas menuju tenda-tenda pengungsian.

Baca Juga: Biodata dan Agama Dadan Hindayana, Kepala BGN yang Bilang Jumlah Siswa Keracunan Masih Kecil

Pertanyaan publik seperti “Ke mana jatah MBG saat sekolah libur?” terjawab langsung melalui video tersebut—makanan itu benar-benar hadir di tengah masyarakat yang kehilangan rumah, harta, dan sumber pangan.

Respons cepat ini juga terjadi di Aceh. Melalui akun TikTok @sppg_meurahmulia, terlihat armada distribusi MBG mendatangi posko-posko pengungsian. Para pengungsi yang kelelahan tampak lega menerima makanan hangat yang datang tepat waktu.

Netizen Apresiasi: Dapur MBG Efektif Jadi Dapur DaruratIlustrasi MBG yang sedang disalurkan

Langkah ini disambut antusias oleh publik. Banyak warganet menyadari bahwa infrastruktur MBG memiliki fungsi ganda yang sangat berguna saat bencana.

Jika biasanya pemerintah membutuhkan waktu untuk mendirikan dapur umum dari awal, kini dapur dan tenaga masak MBG sudah siap beroperasi kapan saja. Ini memangkas waktu respons dan memastikan bantuan makanan datang lebih cepat.

“Aku baru kepikiran, dapur MBG bisa jadi dapur darurat juga,” komentar akun @ris*i.

Pengguna lain, @no*o, menambahkan, “Dulu kalau ada bencana baru dirikan dapur umum, sekarang ada SPPG dan BGN bisa langsung gercep.”

Kejadian ini menjadi bukti bahwa fleksibilitas dalam pengelolaan program sosial seperti MBG dapat memberikan dampak nyata dan signifikan di tengah situasi darurat.

Kehadiran dapur MBG bukan hanya mendukung siswa di hari sekolah, tetapi juga menjadi penyambung hidup bagi masyarakat ketika bencana melanda.