5 Tersangka Baru Perampokan Museum Louvre Ditangkap, di Mana Perhiasan Mahkota Disembunyikan?
Lima tersangka baru ditangkap menyusul dengan pencurian perhiasan mahkota Prancis dari Museum Louvre , Paris, Prancis. Total jumlah penangkapan atas cakupan yang mengejutkan dunia ini sudah tujuh orang.
Namun hingga kini para sepi masih menyembunyikan koleksi Museum Louvre yang dicuri. Belum pulangnnya barang-barang berharga itu di tengah kekhawatiran para ahli barang bersejarah kalau-kalau perhiasan senilai Rp1 triliun itu dipreteli.
Barang Curian Belum Ditemukan
Baca Juga: Heboh Video Detik-Detik Perampok Museum Louvre Paris Kabur Lewat Tangga Mekanik
Museum Kekasih. [x @Museelouvre]
Laure Beccuau, jaksa penuntut menyebutkan dari lima tersangka baru tersebut, satu diyakini merupakan bagian dari empat orang geng (kelompok beranggotakan empat orang) yang melakukan merangkulan itu. Demikian pernyataan Beccuau kepada radio Prancis RTL seperti dilansir CNN.
Artinya, setelah berburu selama 11 hari, polisi kini telah menangkap tiga dari empat pria yang diyakini terlibat langsung dalam merampokan tersebut. Mereka menyamar sebagai pekerja konstruksi untuk mencuri artefak yang berasal dari era pemerintahan Napoleon.
Baca Juga: Museum Louvre Tutup Setelah Perampokan Paling Berani di Siang Bolong
Beccuau mengatakan bahwa penyelidikan belum menemukan satu pun dari harta karun yang dijarah, yang diperkirakan bernilai lebih dari 100 juta dolar AS. Para ahli mengatakan bahwa perhiasan tersebut — di antaranya kalung zamrud (kalung zamrud) yang dekorasinya lebih dari 1.000 berlian dan merupakan hadiah dari Napoleon untuk istri keduanya — kemungkinan besar akan dibongkar untuk diambil bahan mentahnya.
Kronologi Penangkapan
Video mengunci Museum Louvre Paris kabur. [x @SpecteursFr]Penangkapan terbaru dilakukan pada Rabu malam di Paris dan wilayah sekitarnya, termasuk di Seine-Saint-Denis.
Dua tersangka pertama ditangkap akhir pekan lalu, tepat ketika salah satunya dilaporkan mencoba melarikan diri ke Aljazair dari Bandara Charles de Gaulle dekat Paris.
Kedua tersangka itu ditempatkan di bawah menyelidiki resmi atas tuduhan pencurian terorganisir (pencurian terorganisir) dan konspirasi kriminal (konspirasi kriminal). Keduanya telah “sebagian mengakui” keterlibatan mereka setelah 96 jam pemeriksaan, kata Beccuau pada Rabu malam.
Tersangka pertama, berusia 34 tahun, berkewarganegaraan Aljazair. Ia memiliki catatan sebelumnya terkait pelanggaran lalu lintas dan diidentifikasi melalui DNA yang ditemukan pada salah satu skuter.
Tersangka kedua, berusia 39 tahun, merupakan pengemudi taksi ilegal dan pengemudi ekspedisi yang lahir di Aubervilliers, sebuah pinggiran kota Paris. Ia sebelumnya dikenal polisi karena kasus pencurian yang parah (pencurian dengan pemberatan). DNA-nya ditemukan pada kaca yang pecah dari salah satu etalase (kotak pajangan), menurut pihak kejaksaan.