Affan Kurniawan Tewas Dilindas, ACAB 1312 Viral Lagi: Bintang Emon Sentil Aparat

Lifestyle

Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:57 WIB
Affan Kurniawan Tewas Dilindas, ACAB 1312 Viral Lagi: Bintang Emon Sentil Aparat
Ilustrasi ACAB/1312 (X/@ultras_antifaa)

Rakyat meradang setelah kejadian tragis yang dialami oleh driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan pada Kamis (28/8/2025). Kemarahan ditujukan pada pemerintah dan aparat, yang gagal melindungi rakyat.

rb-1

Tewasnya Affan karena lindasan kendaraan taktis (rantis) Brimob membuat masyarakat makin muak pada polisi.

Di media sosial, kata-kata ACAB dan 1312 ramai didengungkan. Istilah 1312 merupakan kode numerik dari slogan bahasa Inggris "ACAB" yang berarti All Cops Are Bastards atau "Semua Polisi adalah Bajingan".

Baca Juga: Jaket Hijau Affan Koyak Jadi Bukti Nyata Brutalnya Lindasan Rantis Brimob

rb-3

Ilustrasi penindasan oleh aparat.Ilustrasi penindasan oleh aparat.

Kode ini dibentuk dengan mengganti huruf menjadi angka sesuai urutan alfabet, yakni A=1, C=3, A=1, B=2. Slogan ini digunakan sebagai bentuk kritik keras terhadap aparat penegak hukum, terutama ketika dianggap bertindak brutal, tidak adil, atau represif.

Komika Bintang Emon menjadi salah satu public figure yang menyuarakan ACAB di akun Instagramnya setelah tragedi yang dialami Affan dan kebrutalan aparat yang menewaskan pria 21 tahun itu.

Baca Juga: Makna dan Sejarah ACAB 1312, Bergema di Medsos usai Affan Kurniawan Dilindas Rantis Brimob

Lewat sebuah video, Bintang menarasikan bagaimana tindakan kekerasan dan represi yang dilakukan aparat kepada rakyat sama sekali tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Bintang Emon kritik polisi.Bintang Emon kritik polisi.

"Kalau ada counter narasi, 'Lagian masyarakat mukul duluan sih.' Bedain powernya pak, ya. Power lo tuh banyak. Lo punya pentungan, lo punya tameng, lo punya pistol, lo punya mobil. Ini semua dari duit orang nih. Lo digaji (ama rakyat)," kata Bintang seperti dikutip pada Jumat (29/8/2025).

"Orang biasa mukul gara-gara emosi doang. Kalau lagi apes ketangkap, ya bisa lo hukum, lo peras. Itu beda (power aparat dan rakyat)," lanjutnya.

Lebih jauh, Bintang menyoroti mereka-mereka yang masuk institusi dan kini menjadi aparat. Suami Alca Octaviani itu menegaskan rakyat tidak membenci institusi, namun orang-orang tidak kompeten di dalamnya.

"Makanya orang dengan power gitu harusnya diisi orang yang kebijaksanaannya tinggi. Masalahnya, orang yang masuknya nyogok, orang yang masuknya pakai orang dalam, anak baru lulus SMA pendidikan 6 bulan, punya ga kebijaksanaan itu? Ya Bismillah aja," ujar Bintang.

"'Halah, ACAB ACAB aja. Kalau polisi libur 2 hari, negara ini juga pada chaos.' Lha emang. Makanya yang kita benci tuh bukan fungsi polisinya, tapi orang-orang nggak kompeten yang ngisi fungsi polisi ini. Kok memahami itu aja nggak bisa sih," tambahnya.

Sejarah ACAB 1312

Ilustrasi 1312.Ilustrasi 1312.

Frasa ACAB berawal dari Inggris pada paruh pertama abad ke-20. Kala itu, slogan ACAB populer di kalangan pekerja yang melakukan mogok sebagai simbol perlawanan terhadap otoritas.

Seiring waktu, frasa ini menjadi bagian dari ekspresi perlawanan terhadap polisi yang dipandang sebagai alat negara yang menindas rakyat kecil. Melalui musik, grafiti, hingga identitas komunitas bawah tanah, ACAB menyebar luas dan menjadi bagian dari simbol perlawanan budaya populer.

Dari sinilah istilah tersebut terus bertahan dan melekat dalam gerakan protes di berbagai negara. Dengan berkembangnya media sosial dan gerakan digital, kode 1312 semakin sering digunakan untuk menghindari sensor.

Simbol ini muncul dalam grafiti, tato, spanduk, bahkan tagar di internet. Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, 1312 menjadi ekspresi ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik kekerasan atau ketidakadilan yang dilakukan aparat kepolisian.

Tag Bintang Emon Driver Ojol Affan Kurniawan Driver Ojol Tewas ACAB 1312

Terkini