Anak Durhaka Todong Leher Ibunya dengan Pisau dan Mendorongnya dari Lantai 3 Apartemen
Kejadian ini bukan sekadar tidak menghormati orangtua tapi lebih jauh dari itu, ingin melenyapkan nyawa orangtuanya. George Tsintzelis, 37, seperti orang kerasukan, menodong pisau ke leher ibunya, Paraskevi Tsintzelis, 64 tahun, hanya karena sang ibu menolak permintaan uang.
Karena kesal permintaan tidak dipenuhi, ia pun mendorong tubuh ibunya yang berada di dekat jendela dengan kuat sehingga Paraskevi terlempar keluar dan jatuh dari apartemen lantai tiga di mana mereka tinggal, ke tanah.
Umur Panjang! Meski tubuhnya luka parah tapi Paraskevi selamat. Sejumlah tulang tubuhnya patah. Menurut queensda.org, sejumlah luka dialami Paraskevi, di antaranya, beberapa patah tulang, luka robek pada lidah, luka robek pada usus, dan pendarahan internal. Korban menjalani beberapa operasi dan harus diintubasi.
Baca Juga: Parah, Kopda M Sewa Penembak Istrinya Pakai Uang Mertua
Dikutip dari New York Post, George Tsintzelis merupakan pecandu narkoba. Bisa jadi itu juga yang menjelaskan kenapa perilakunya jauh dari normal manusia. Kasus ini terjadi 2024 lalu, persisnya 15 November tahun lalu, namun persidangan belum sampai putusan. George Tsintzelis terancam hukuman 25 tahun penjara atas percobaan pembunuhan ibunya. Kemungkinan putusan baru akan diambil pada Januari 2026.
“Paraskevi Tsintzelis terluka parah tetapi untungnya selamat dari jatuh dan kemudian membuat keputusan sulit untuk bersaksi melawan putranya di persidangan,” kata Jaksa Distrik Queens Melinda Katz, dilansir New York Post.
“Terdakwa mengacungkan pisau ke ibunya sebelum mendorongnya keluar dari jendela lantai tiga,” kata Katz. “Ini adalah tindakan kekerasan yang sama sekali tidak masuk akal yang telah menghancurkan sebuah keluarga.”
Baca Juga: Mantan Suami Artis Lakukan Percobaan Pembunuhan, Polisi: Mereka Berteman
Bertahun-tahun Dianiaya Anaknya untuk Uang Beli Narkoba
Ibu yang babak belur itu mengatakan kepada The Post dari tempat tidurnya di rumah sakit tahun lalu bahwa putranya yang bermasalah telah menerornya selama bertahun-tahun, memukulinya dan menyerangnya secara verbal dalam upaya mendapatkan uang untuk membeli narkoba.
Hubungan mereka mencapai puncak pada hari penyerangan itu.
“Dia memegang pisau di tangannya,” kata Paraskevi Tsintzelis tahun lalu. “Dia berkata, ‘Jangan berteriak atau aku akan menusukmu.’ Dia menghancurkan barang-barang, bingkai foto putriku. Dia tidak mau pergi.
“Dia menghisap narkoba di rumah dan menghembuskannya ke wajahku. Aku takut padanya,” katanya. “Di mana pun kau menempatkan iblis, dia tetap iblis. Maafkan kata-kataku.”
Saat itulah si brutal, yang memukuli ibunya dengan tongkatnya sendiri, membawanya ke ambang jendela.
“Dia mendorongku dengan keras menggunakan kedua tangannya,” kenangnya. “Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Aku tidak ingat. Ketika aku bangun, aku sudah berada di rumah sakit.”
Ajaib Selamat setelah Jatuh dari Lantai Tiga
Paraskevi Tsintzelis secara ajaib selamat meskipun menderita luka parah — pendarahan otak, patah bahu kiri, patah lengan dan kaki, pendarahan internal, dan beberapa patah tulang wajah.
Hakim Pengadilan Tinggi Queens, Peter Vallone, yang memimpin persidangan, dijadwalkan untuk menjatuhkan hukuman kepada George Tsintzelis pada 21 Januari, di mana ia akan menghadapi hukuman hingga 25 tahun penjara, kata jaksa penuntut.
Sumber: New York Post, Queensda.org
