Apa Itu Hipotermia? Penyebab Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono Meninggal di Puncak Carstenz

Lifestyle

Senin, 03 Maret 2025 | 01:54 WIB
Apa Itu Hipotermia? Penyebab Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono Meninggal di Puncak Carstenz
Ilustrasi cuaca ekstrem (Pexels)

Dua pendaki senior Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia di Puncak Carstenz akibat terserang hipotermia.

rb-1

Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono diketahui tewas akibat hipotermia saat perjalanan turun dari Puncak Carstenz pada Sabtu (1/3/2025).

Salah satu pendaki yang ikut dalam rombongan Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, Indira Alaika mengatakan, saat turun dari Puncak Carstenz, cuaca buruk menyerang.

Baca Juga: Kisah Persahabatan Dua Pendaki yang Meninggal: Punya Misi Taklukkan Tujuh Puncak Tertinggi di Indonesia

rb-3

Lilie Wijayandi Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia di Puncak Carstenz akibat hipotermia (Instagram)

Separuh dari rombongan pendaki mengalami hipotermia. Namun nyawa Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono tak terselamatkan.

Lantas apa itu hipotermia? Berikut ulasannya.

Mengutip dari berbagai sumber, hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh turun drastis, di bawah 35 derajat celcius..

Baca Juga: Sosok Lilie Wijayanti, Pendaki Meninggal Hipotermia Saat Turun Puncak Carstensz

Kondisi ini mengakibatkan jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi, hingga bisa berakibat fatal.

Jika tak segera ditolong, hipotermia dalat menyebabkan henti jantung, gangguan sistem pernapasan, hingga kematian.

Diketahui, suhu tubuh normal manusia berkisar antara 26,5 hingga 37,3 derajat celcius.

Dalam kondisi hipotermia, penurunan kondisi tubuh umumnya terjadi karena seseorang terjebak dalam suhu udara atau suhu air dingin yang ekstrem.

Ilustrasi cuaca dingin (Pixabay)

Jika kondisi itu terus berlanjut, suhu tubuh akan turun drastis dan badan tiba-tiba menggigil.

Kondisi seperti demikianlah yang disebut dengan hipotermia, dan masuk dalam kategori kondisi gawat darurat.

Penyebab hipotermia

Dan berikut adalah kondisi-kondisi yang bisa membuat seseorang terserang hipotermia:

  • Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama
  • Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin
  • Terlalu lama mengenakan pakaian basah
  • Berada di dalam air terlalu lama, misalnya akibat kecelakaan kapal

Mereka yang rentan terserang hipotermia

Lalu siapa saja yang bisa terserang hipotermia? Umumnya, hipotermia bisa dialami oleh siapa saja.

Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yakni:

· Kelompok usia bayi, balita, dan lansia

· Kelelahan

· Gangguan mental, misalnya demensia

· Konsumsi minuman beralkohol

· Penyalahgunaan NAPZA

· Konsumsi obat-obatan, misalnya golongan opioid, obat bius, obat penenang, atau clonidine

· Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, atau penyakit Parkinson

Penanganan korban hipotermia

Tindakan awal yang perlu dilakukan pada seseorang yang terserang hipotermia adalah memeriksa denyut nadi dan pernapasan.

Jika denyut nadi dan pernapasan berhenti, maka segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis.

Namun, jika orang yang terserang hipotermia itu masih bernapas dan masih memiliki denyut nadi, tindakan berikut bisa membuat suhu tubuhnya kembali normal.

  • Pindahkan penderita ke tempat yang lebih kering dan hangat secara hati-hati, karena gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
  • Ganti dengan pakaian yang kering jika pakaian yang dikenakannya basah.
  • Tutupi tubuh penderita dengan selimut atau mantel yang tebal agar hangat.
  • Berikan penderita minuman hangat dan manis jika ia sadar dan mampu menelan.
  • Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakkan kompres di leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau tungkai karena dapat menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-paru, dan otak.
  • Hindari penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan penderita. Panas yang berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.

Tag Puncak Carstenz Lilie Wijayanti Elsa laksono Hipotermia

Terkini