Apa Itu Kartu Nusuk Buat Jemaah Haji? Ini Penjelasan dan Fungsinya
Traveling

Kartu Nusuk menjadi kartu identitas digital yang wajib dimiliki dan digunakan oleh seluruh jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi.
Kartu Nusuk ini berfungsi sebagai "paspor perhajian" yang digunakan untuk mengakses berbagai lokasi dan layanan haji, termasuk masuk ke Masjidil Haram serta area utama pelaksanaan puncak haji seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kartu Nusuk diterbitkan oleh perusahaan penyedia layanan jemaah haji (syarikah) yang bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan otoritas Arab Saudi. Tahun 2025, Kemenag bekerja sama dengan delapan syarikah untuk mendistribusikan kartu ini kepada jemaah.
Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan Digelar 10 Maret
Kemenag menegaskan agar jemaah menjaga kartu ini dengan baik karena nilainya sangat tinggi dan menjadi syarat utama untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji.
Distribusi kartu Nusuk dilakukan secara bertahap kepada seluruh jemaah yang tiba di Tanah Suci, dan hingga akhir Mei 2025, lebih dari 94% jemaah Indonesia telah menerima kartu ini. Jika ada jemaah yang belum menerima, mereka diminta segera melapor ke sektor atau petugas terkait agar dapat segera diberikan kartu Nusuk.
Lantas, seperti apa fungsi kartu Nusuk yang wajib dimiliki jemaah haji Indonesia di Arab Saudi?
Baca Juga: Kemenag Gencarkan Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat
Fungsi Kartu Nusuk
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. [Dok Kemenag]
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dalam keterangan resminya menyampaikan ada tiga fungsi utama kartu 'Nusuk'. Pertama, Nusuk adalah layanan dari syarikah. Tahun ini, layanan jemaah haji Indonesia dikelola oleh delapan perusahaan swasta yang disebut sebagai syarikah,
"Setibanya di Madinah, jemaah akan ditempatkan di hotel yang telah ditentukan oleh syarikah. Nah, sebelum bergerak ke Makkah, setiap jemaah akan diberikan Nusuk," ungkapnya.
Hilman melanjutkan, petugas bertanggungjawab untuk memastikan setiap jemaah memiliki kartu Nusuk. Hal itu akan mempercepat proses identifikasi dan pelayanan karena data jemaah sudah sinkron dengan data syarikah.
“Nusuk ini spesifik sesuai dengan syarikah yang melayani. Jadi, Insya Allah tidak akan ada lagi cerita jemaah terlantar karena ketidakjelasan layanan," paparnya.
Syarat Masuk ke Masjidil Haram
Ilustrasi jemaah haji. [Istimewa]
Kedua, Nusuk menjadi syarat masuk ke Masjidil Haram. “Dengan sistem satu syarikah dan validasi melalui 'Nusuk', Insya Allah proses ini akan berjalan lebih tertib dan lancar," ujarnya.
Ketiga, kegunaan 'Nusuk' akan sangat terasa saat puncak ibadah haji, yakni pergerakan massal jemaah dari Makkah ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan Mina.
"Kita akan memberikan pertimbangan khusus untuk jemaah lansia dan pendampingnya. Namun, secara umum, 'Nusuk' akan menjadi acuan data yang sangat penting untuk mengelola pergerakan 2 juta lebih jemaah. Jika data kita tidak akurat, dampaknya akan sangat besar," tukasnya.