Biodata dan Pendidikan Muhammad Ainul Yakin, Pria yang Viral Ancam Gorok Leher Pegawai Trans7
Nama Muhammad Ainul Yakin Simatupang mendadak jadi perbincangan hangat publik setelah video orasinya di depan kantor Trans7 viral di media sosial.
Dalam rekaman yang diposting akun Instagram @jakarta24jam.id tersebut, Ainul Yakin terdengar melontarkan ancaman bernada keras terhadap salah satu pegawai stasiun televisi tersebut, yang menurutnya telah melakukan penghinaan terhadap ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi luas, baik dari kalangan masyarakat, ormas Islam, hingga pihak instansi tempatnya bekerja.
Baca Juga: Kekasih Mario Ditahan Polisi, Begini Respon Kuasa Hukum David
Namun di balik kontroversi yang viral itu, sosok Ainul Yakin dikenal sebagai figur yang lama berkecimpung di dunia organisasi Islam, pendidikan, dan pemerintahan.
Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi
Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yakin Simatupang. [Instagram]Muhammad Ainul Yakin lahir di Jakarta, 12 Agustus (tahun kelahiran belum disebutkan secara pasti). Ia dikenal sebagai pribadi yang aktif dalam dunia sosial dan keagamaan.
Baca Juga: Kasus Al-Zaytun, Kemenag Perhatikan Nasib Santri
Ainul menikah dengan Herni Chania pada 19 September 2012, dan kini dikaruniai empat orang anak.
Selain berkarier di dunia profesional dan organisasi, ia juga aktif di media sosial dengan akun Instagram @muhammadainulyakin_, tempat ia kerap membagikan aktivitas dan pandangannya terkait isu keumatan dan kebangsaan.
Ainul Yakin menempati sejumlah posisi strategis di bidang keagamaan dan pemerintahan. Ia saat ini menjabat:
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta (2022–2026)
Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sejak Agustus 2025
Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia (2024–2029)
Keterlibatannya dalam Partai Golkar juga memperlihatkan orientasi politik yang kuat dalam memperjuangkan nilai-nilai moderasi beragama di ruang publik.
Sebelum duduk di kursi jabatan strategis, Ainul Yakin sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024, meski belum berhasil lolos ke parlemen.
Jejak Pendidikan: Dari Fisika ke Tafsir Al-Qur’an
Muhammad Ainul Yakin Simatupang saat orasi. [Instagram]Meski dikenal sebagai aktivis keagamaan, Ainul Yakin memiliki latar belakang pendidikan yang luas dan multidisiplin, mulai dari sains hingga kajian Islam.
SDI KHM Noer Surabaya, lulus 1988
SMP Negeri 15 Surabaya, lulus 1991
SMA Negeri 8 Surabaya, lulus 1994
S1 Fisika, Fakultas MIPA Universitas Airlangga, lulus 2000
S2 Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), lulus 2004
S3 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Institut PTIQ Jakarta, lulus 2024
Kombinasi antara ilmu eksakta dan keislaman inilah yang menjadikan Ainul Yakin dikenal sebagai sosok yang berpikir sistematis namun tetap berpijak pada nilai-nilai spiritual.
Sejak masa kuliah, Ainul Yakin aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi yang banyak melahirkan tokoh muda NU.
Pengalaman berorganisasi inilah yang membentuk karakter kepemimpinan dan kepekaannya terhadap isu sosial-keagamaan.
Dalam perannya sebagai Ketua GP Ansor DKI Jakarta, ia dikenal mendorong program penguatan moderasi beragama, pemberdayaan masyarakat muda, serta pengembangan digitalisasi pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Pernyataan Keras di Depan Kantor Trans7
Puncak perhatian publik terhadap Muhammad Ainul Yakin bermula dari video orasinya yang viral di depan kantor Trans7.
Dalam video tersebut, ia mengecam keras dugaan penghinaan terhadap ulama dan kiai NU dalam salah satu tayangan program televisi.
Dalam pidatonya, Ainul Yakin menyebut bahwa penghinaan terhadap ulama merupakan bentuk pelecehan terhadap perjuangan kader Ansor dan Banser, bahkan sempat mengucapkan ancaman terhadap pegawai Trans7 jika hal serupa terulang.
Ucapan tersebut langsung menuai kritik tajam dari berbagai pihak. PT Transjakarta, tempatnya menjabat sebagai komisaris, menyatakan bahwa pernyataan itu adalah pandangan pribadi, bukan representasi perusahaan.
Sementara pihak Trans7 dan lembaga terkait disebut tengah melakukan klarifikasi atas peristiwa tersebut.
Viralnya video orasi tersebut memunculkan berbagai reaksi. Sebagian pihak menganggap ucapan Ainul Yakin sebagai bentuk kekecewaan emosional terhadap dugaan penghinaan keagamaan.
Namun banyak pula yang menilai cara penyampaiannya tidak pantas dilakukan oleh pejabat publik yang juga mewakili lembaga negara dan BUMD.
Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait langkah hukum atau etik atas pernyataan tersebut.
Ainul Yakin sendiri disebut tetap aktif menjalankan tugasnya di Transjakarta dan Kementerian Agama.