Apa Makna 'Turun' Alquran di Bulan Ramadan?
Nasional

Sebentar lagi umat Islam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Ada banyak keutamaan Ramadan sehingga menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu.
Salah satunya sangat familiar disebutkan bahwa Ramadan bulan diturunkannya Alquran.
Turunnya Alquran ini mengacu pada peristiwa wahyu pertama kepada Rasulullah berupa surat Al Alaq ayat 1-5 di Gua Hira melalui Jibril. Peristiwa ini juga dikenal dengan istilah nuzulul Quran.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Setelah itu Alquran turunkan secara berangsur-angsur sesuai peristiwa di sekeliling Rasulullah.
Lalu apa maksud dari pernyataan turunnya Alquran tersebut?
Ulama tanah air Profesor M Quraish Shihab menjelaskan, hal pertama yang harus dipahami terkait hal itu adalah bahwa Alquran itu firman Allah. Firman-firman dalam Alquran melekat pada "diri" Allah.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Nonton Film Jepang yang Aman saat Ramadan
"Jadi kalau kita berkata turunnya Alquran, itu diartikan dinampakkannya Alquran ini ke manusia. Sebenarnya dia (Alquran) sudah ada jauh sebelumnya," katanya.
Alquran turun juga berarti dinampakkan ke alam raya ini. Itu terjadi pada 17 Ramadan tahun pertama kenabian.
Prof Quraish mengatakan, pemilihan kata "turun" bukan diartikan secara literal perpindahan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah. Tapi untuk menggambarkan kedudukan Alquran sangat tinggi.
"Alquran diserahkan kepada manusia untuk menjadi bimbingan, karena dia (Alquran) dari sumber Yang Maha Tinggi kepada manusia yang amat rendah," katanya.
Makna rendah atau bawah tersebut dari segi kedudukan manusia di hadapan Tuhan. "Maka dikatakanlah 'diturunkan', jadi bukan sesuatu yang jatuh dari atas ke bawah," katanya.
Sementara terkait bahwa Alquran disampaikan melalui malaikat Jibril, hal itu untuk menampakkan keagungan Alquran.
"Ada (juga) firman Allah yang disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad SAW," kata Prof Quraish.