Apa Penyebab Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Saat Salat Ashar?
Daerah
 290920254.png)
Sidoarjo gempar setelah musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Insiden tragis ini terjadi ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.
Suasana yang seharusnya khusyuk berubah menjadi kepanikan setelah bangunan musala tiga lantai tersebut runtuh dan menelan korban jiwa.
Berdasarkan laporan resmi, satu orang meninggal dunia dalam musibah ini, sementara puluhan santri lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: PSSI Tunjuk Sidoarjo Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025, Ini Alasannya
Hingga malam hari, proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, BPBD Jawa Timur, serta relawan.
Kronologi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
Menurut kesaksian sejumlah santri yang selamat, tanda-tanda kerusakan mulai terasa saat jamaah sedang berdiri melaksanakan rakaat pertama.
Baca Juga: Detik-Detik Mushalla Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Saat 100 Santri Shalat Ashar
Suara gemeretak dan getaran kecil terdengar dari bagian atas bangunan. Tak lama kemudian, material bangunan mulai retak, dan hanya dalam hitungan detik, struktur musala runtuh hingga ke lantai dasar.
Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke arah pintu keluar, namun sebagian besar jamaah terjebak di dalam reruntuhan.
Situasi semakin kacau karena banyak santri yang berusaha menolong teman-temannya yang tertimpa material bangunan.
Penyebab Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk
KH Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny. [X]Dari hasil pemeriksaan awal yang disampaikan oleh KH Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny, penyebab utama runtuhnya bangunan adalah lemahnya struktur dan fondasi musala.
Bangunan musala tersebut diketahui sedang dalam tahap pengecoran akhir dek lantai tiga. Proses pengecoran dilakukan sejak pagi hingga siang hari.
Sehingga lantai atas yang masih basah dan berat menambah beban berlebihan pada struktur yang belum benar-benar kuat.
Menurut laporan Basarnas dan BPBD Jawa Timur, fondasi bangunan diduga tidak dirancang untuk menopang beban seberat itu.
Akibatnya, ketika pengecoran selesai dan santri melaksanakan salat Ashar, struktur bangunan tidak mampu menahan beban dan langsung roboh.
Respon Pihak Ponpes dan Pemerintah
ponpes sidoarjo ambruk. [X]KH Abdus Salam Mujib menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini. Beliau meminta doa agar para korban yang terluka segera mendapat kesembuhan, dan korban yang meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
Sementara itu, pemerintah daerah Sidoarjo dan pihak kepolisian berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kualitas bangunan serta proses pembangunan musala tersebut. Tidak menutup kemungkinan, ada unsur kelalaian dalam proses konstruksi yang menyebabkan tragedi ini.
Kejadian musala ambruk di Sidoarjo ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola pondok pesantren dan tempat ibadah di Indonesia.
Aspek keamanan dan kekuatan struktur bangunan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan fasilitas umum, apalagi yang digunakan oleh ratusan orang setiap hari.
Para ahli konstruksi mengingatkan bahwa setiap bangunan, khususnya masjid dan musala bertingkat, harus mengikuti standar perencanaan teknis dan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi musibah serupa di masa depan.