Aplikasi Pencarian Koin Jagat Janji Perbaiki Taman yang Rusak, Koswara:" Mudah-mudahan Benar!”

Desakan terus-menerus Pemkot Bandung terhadap Aplikasi Pencariann Koin Jagat agar bertanggung jawab atas kerusakan taman yang dilakukan pemburu koin, sepertinya akan berbuah manis. Kabarnya, pihak pengelola aplikasi akan bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan taman Tegallega Kota Bandung.

"Ya tadi dilaporkan oleh Pak Kadis Pertamanan (DPKP), dari pihak aplikasinya itu mau memperbaiki taman yang rusak. Mudah-mudahan benar janjinya," ujar Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara di Taman Tegallega, dilansir Diskominfo Kota Bandung.

Kerusakan taman akibat perburuan koin jagat/Foto: Diskominfo Kota Bandung

Kerusakan di Taman Tegallega diduga terjadi akibat permainan berbasis aplikasi tersebut yang mendorong pengguna untuk mencari koin di berbagai lokasi, termasuk area taman.

Baca Juga: Sejumlah Daerah Minta Aplikasi Pencari Koin Jagat Dihentikan, Taman Kota Bandung Rusak!

Ia menyebut saat ini area taman telah dijaga oleh sekuriti untuk meminimalisir adanya kembali masyarakat yang melakukan aktivitas berburu koin.

Foto: Diskominfo Kota Bandung

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi mengaku, meminta penghentian sementara penggunaan aplikasi ini hingga proses perbaikan selesai. "Kami minta mereka berhenti dulu sambil melakukan perbaikan. Intinya, kita ingin kondisi taman kembali seperti semula," kata Rizki.

Meski demikian, negosiasi dengan pihak aplikasi belum sepenuhnya tuntas karena keputusan perbaikan masih perlu persetujuan dari pimpinan perusahaan. Namun, ada kesepahaman awal bahwa perbaikan akan dilakukan tanpa meminta dana, melainkan berupa aksi nyata di lapangan.

"Kami tidak minta uang, kami minta perbaikan langsung. Mereka sudah sepakat untuk memperbaiki beberapa taman yang terdampak," ujar Rizki.

Selain itu, Rizki juga memberikan masukan agar konsep permainan di aplikasi tersebut diubah sehingga lebih berorientasi pada edukasi dan pelestarian ruang public. "Saya sarankan agar ada unsur sejarah dan edukasi dalam permainannya. Jangan hanya mencari koin untuk uang. Kalau di luar negeri sukses, belum tentu bisa diterapkan sama di sini," jelasnya.

Ia berharap pengelola aplikasi turut bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan. “Masyarakat tidak akan merusak kalau tidak ada aplikasinya. Jadi mereka harus ikut memperbaiki," tegas Rizki.***