Arif Rachman Ngaku Gemetar Saat Telfon Hendra Kurniawan Usai Lihat Rekaman CCTV

Forumterkininews.id, Jakarta – Arif Rachman mengaku gemetar saat menghubungi Hendra Kurniawan usai menonton rekaman CCTV yang memperlihatkan Brigadir J dalam kondisi masih hidup di Komplek Polri Duren Tiga.

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir dalam sidang lanjutan pemeriksan terdakwa obstruction of justice tewasnya Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Jumat (13/1).

Awalnya majelis hakim menanyakan sejak kapan Arif Rachman tidak percaya dengan cerita Ferdy Sambo mengenai tewasnya Brigadir J.

“Kemudian menjadi tidak percaya atau ini cerita gak bener ini itu kapan?,” tanya Hakim.

“Menonton (CCTV) itu yang mulia,” jawab Arif.

“Dan itu detil saudara beritahu kepada Hendra?,” lanjut Hakim.

Kemudian Arif menceritakan bahwa setelah menonton CCTV tersebut dirinya tidak bisa mengucapkan kata-kata hingga gemetar saat menghubungi Hendra Kurniawan.

“Detil yang mulia. Saya cerita sedikit yaitu kondisinya setelah menonton benar yang kemarin dibilang Chuck, saya sebenernya gak bisa ngomong dan dengkul saya ini mau berdiri dari kursi di depan rumahnya Ridwan itu gak bisa. Jadi keluar nelfon awal mulanya itu gak bisa berdiri karena gemeter jadi sambil jongkok nelfon pak Hendra,” kata Arif.

Selanjutnya Arif mengatakan bahwa dirinya diminta oleh Hendra Kurniawan untuk tenang dan tidak panik.

“Pak hendra sampe bilang ‘sudah tenang-tenang jangan panik’. Makanya di BAP saya ada tulisannya tenang jangan panik karena memang itu luar biasa bagi saya yang mulia,” lanjut Arif.

“Sampai demikian, orang lain yang berbuat kok saudara gemetaran?,” tanya Hakim.

Kemudian Arif menjelaskan bahwa kondisi gemetaran tersebut diakibatkan oleh rasa takut. Karena adanya cerita mengenai tewasnya Brigadir J yang tidak sesuai.

“Takut yang mulia,” jawab Arif.

BACA JUGA:   Sekjen dan Stafsus Johnny Plate Jalani Pemeriksaan di Kejagung

“Apa yang saudara takutkan?,” kata Hakim.

“Karena ada hal yang tidak sesuai,” ujar Arif.

“Seharusnya wah gak beres ini kan gitu, bukan jadi saudara gemeteran kan gitu, masalahnya bukan saudara kan pelakunya,” tegas Hakim.

“Hal yang kita yakini menurut kita itu benar ceritanya terus terjadi hal berbeda itu kan mengagetkan kita dan membuat kita panik. Sementara dari awal kita sudah ikut autopsi dan kita liat sendiri kok sepertinya tidak begini ya, kita liat keterangannya,” ucap Arif.

Artikel Terkait