Internasional

AS Sebut 3 Negara Termasuk Indonesia Kandidat Kuat Kirim Pasukan Stabilisasi ke Gaza

17 Oktober 2025 | 08:12 WIB
AS Sebut 3 Negara Termasuk Indonesia Kandidat Kuat Kirim Pasukan Stabilisasi ke Gaza
Ilustrasi TNI di Gaza. (ftnews-copilot)

Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang mengambil peran untuk perdamaian di Jalur Gaza. Salah satu yang diusahakan yaitu membuat pasukan stabilitasi yang berasal dari berbagai negara untuk ditempatkan di wilayah konflik.

rb-1

Negosiasi mengenai komposisi pasukan tersebut masih digodok. Begitu juga, belum ada negara yang memberikan komitmen tegas menurut pejabat pertahanan AS.

Indonesia Salah Satu Pasukan Stabiliasi

Baca Juga: Kenapa Kasus Oknum TNI Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Butuh Proses 4 Bulan?

rb-3

HUT TNI ke-80. (ig puspentni)HUT TNI ke-80. (ig puspentni)Indonesia, Azerbaijan, dan Pakistan menjadi kandidat utama untuk mengirim pasukan bagi pasukan stabilisasi di Jalur Gaza di masa depan. Demikian menurut seorang pejabat pertahanan AS dan mantan pejabat pertahanan AS yang diberi anonimitas untuk membahas perundingan sensitif yang sedang berlangsung seperti dikutip Politico.

“Negara-negara inilah yang menunjukkan minat paling besar,” ujar pejabat pertahanan AS tersebut.

Rencana 20 poin Trump untuk perdamaian di Gaza menyebut bahwa AS akan bekerja sama dengan mitra Arab dan negara lain untuk mengerahkan pasukan stabilisasi sementara yang akan melatih dan mendukung kepolisian Palestina yang telah diseleksi, serta akan berkonsultasi dengan Mesir dan Yordania dalam pelaksanaannya. AS menegaskan tidak akan menempatkan pasukannya di dalam wilayah Gaza.

Baca Juga: Kronologi Oknum TNI AD Praka Situmorang Ngamuk dan Lepas Tembakan di Bank BRI Gowa

Pasukan stabilisasi internasional yang disebut-sebut ini merupakan komponen penting dari rencana Trump untuk mengakhiri perang antara Hamas dan Israel, serta membuka jalan bagi demiliterisasi dan rekonstruksi Gaza.

Sedikitnya, pembentukan pasukan semacam itu masih memerlukan waktu beberapa bulan. Banyak diplomat dan analis meragukan bahwa rencana Trump akan benar-benar melangkah keluar dari tahap saat ini — yaitu gencatan senjata dengan imbalan pembebasan seluruh sandera yang tersisa di Israel.

“Ini adalah prospek dua hingga tiga bulan sejak keputusan tentang siapa yang akan berpartisipasi ditetapkan,” kata Dan Shapiro, mantan pejabat tinggi urusan Timur Tengah di Pentagon pada masa pemerintahan Biden.

Gedung Putih serta kedutaan besar Indonesia, Pakistan, dan Azerbaijan belum menanggapi permintaan komentar.

Pengiriman Pasukan AS ke Israel

Tentara Amerika Serikat. (instagram @realdonaldtrump)Tentara Amerika Serikat. (instagram @realdonaldtrump)AS telah mengirim 200 pasukan ke Israel untuk membantu mengoordinasikan upaya menjaga gencatan senjata dan menstabilkan wilayah tersebut. Pasukan itu — di bawah komando U.S. Central Command (CENTCOM) — akan ditempatkan di pusat koordinasi sipil-militer yang berlokasi di utara Gaza, di wilayah Israel.

Pasukan Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab juga diperkirakan akan ditempatkan di pusat koordinasi tersebut. Pasukan Mesir saat ini membantu mengambil jenazah sandera yang tewas di Gaza.

Mantan pejabat pertahanan AS itu mengatakan bahwa berkoordinasi dengan Indonesia dan Azerbaijan menambah tingkat kompleksitas dalam upaya stabilisasi karena kedua negara tersebut berada di luar wilayah tanggung jawab CENTCOM.

Ketika diminta tanggapan mengenai rencana yang sedang berkembang itu, pihak Pentagon merujuk pada CENTCOM, namun juru bicara komando tersebut menolak berkomentar.

Tag tni pasukan perdamaian gaza pasukan stabilisasi gaza

Terkait

Terkini