Astronot China Terjebak di Luar Angkasa Gara-Gara Tabrakan dengan Sampah Antariksa

China terpaksa menunda kepulangan tiga astronot dari stasiun luar angkasa Tiangong setelah diduga terjadi tabrakan dengan puing antariksa yang tampaknya menghantam wahana yang seharusnya mereka gunakan untuk kembali ke Bumi.

Menurut laporan The New York Times, China Manned Space Agency masih menyelidiki insiden yang menegangkan tersebut.

“Wahana berawak Shenzhou-20 diduga telah terkena serpihan kecil puing orbit, dan penilaian terhadap dampak serta risiko terkait saat ini sedang dilakukan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: NASA Perkenalkan 10 Astronot Baru untuk Misi ke Bulan dan Mars, Siapa Saja?

Tiga Kru Terjebak

Dikutip Futurism, ketiga anggota kru tersebut merupakan bagian dari misi Shenzhou-20, yang diluncurkan dari Jiuquan Satellite Launch Center di bagian utara Tiongkok pada bulan April. Mereka telah menghabiskan enam bulan di stasiun luar angkasa Tiangong yang luas, yang saat ini merupakan satu-satunya habitat orbit lain yang beroperasi penuh selain International Space Station (ISS).

Kru seharusnya kembali pada hari Kamis, tetapi dugaan hantaman puing tersebut memaksa penundaan perjalanan “demi memastikan kesehatan dan keselamatan para astronot serta keberhasilan misi,” menurut China Manned Space Agency.

Insiden ini menyoroti betapa seriusnya masalah peningkatan jumlah sampah antariksa yang mengorbit Bumi, terutama bagi mereka yang berada dalam misi jangka panjang di luar angkasa.

Puing-puing tersebut dapat berupa bagian roket yang tersisa, satelit mati, atau mikrometeoroid, dan ukurannya dapat sangat bervariasi. Namun, pada kecepatan yang sangat tinggi, bahkan serpihan terkecil pun dapat memicu krisis.

Bahaya Puing Luar Angkasa

Astronot China. [X @Cnspacestation]Menurut surat kabar China Daily, sebuah benda berdiameter hanya satu sentimeter dapat menghasilkan energi setara sebuah granat tangan ketika bergerak dengan kecepatan 10.500 mil per jam. Sebagai konteks, stasiun Tiangong melaju dengan kecepatan lebih dari 17.000 mil per jam untuk mempertahankan orbitnya.

“Puing-puing ini tidak terlihat, tetapi mematikan,” kata pakar puing antariksa dari International Academy of Astronautics, Christophe Bonnal, kepada NYT.

Saat ini, belum jelas apakah China akan mengirim wahana darurat untuk mengevakuasi para astronot, yang akan melibatkan peluncuran kapsul Shenzhou tanpa awak menuju Tiangong sebagai bagian dari rencana cadangan yang telah dibahas sebelumnya.

Untungnya, terjebak di Tiangong tampaknya tidak terlalu buruk. Awal pekan ini, video yang beredar menunjukkan para astronot sedang memanggang sayap ayam di dalam “oven luar angkasa,” sebuah hidangan lezat yang tampaknya membantu menjaga moral selama periode penuh tekanan ini.