Bahaya Kafein Pada Remaja Sulit Dihindari, Batasi Konsumsinya

FTNews – Kafein merupakan zat yang paling sering ditemui dalam minuman, baik dalam kopi atau minuman penambah energi. Pakar Inggris menyebut bahaya kafein pada remaja dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Survei terbaru yang dilakukan oleh University of Michigan menyebut kafein lebih populer bagi remaja berusia 16 hingga 18 tahun, dibandingkan mereka yang berumur 13 sampai 15 tahun. Jajak pendapat ini mengungkapkan bahwa satu dari empat orang tua di Inggris mengetahui bahwa anaknya mengonsumsi kafein.

“Laporan kami menunjukkan bahwa orang tua mungkin tidak selalu menyadari seberapa besar mereka harus membatasi konsumsi kafein pada remaja,” kata salah satu direktur jajak pendapat  Dr. Susan Woolford, seorang dokter anak di CS Mott Children’s Hospital, dikutip NY Post.

Remaja mungkin mendapatkan kafein dari teh, kopi, atau minuman bersoda. Meski demikian, terlepas dari sumbernya, bahaya kafein pada remaja perlu diperhatikan.

“Kafein adalah obat yang menstimulasi otak dan sistem saraf, dan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada generasi muda,” kata Woolford.

Bahaya Kafein
Foto: Pexels

Otak remaja, ujar Woolford, masih berkembang. Bahaya kafein pada remaja dapat memengaruhi suasana hati, waktu tidur, dan kegiatan sekolah. “Mereka juga bisa menjadi ketergantungan seiring berjalannya waktu, seperti halnya obat-obatan lain,” tambah Woolford.

Woolford melanjutkan efek samping kafein terlalu banyak dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, gugup, bahkan mudah tersinggung.

Jumlah kafein yang Direkomendasikan Guna Antisipasi Bahaya Kafein

American Academy of Pediatrics menyarankan anak-anak dan remaja untuk tidak konsusi kafein. Pakar kesehatan lain menyebut, remaja bisa mengonsumsi kafein sebanyak 100 miligram sehari.

Untuk mencegah bahaya kafein pada remaja, Woolford menyarankan orang tua untuk membatasi konsumsi kafein pada remaja. Caranya dengan memeriksa label produk sebelum membeli barang-barang untuk keluarga mereka.

Artikel Terkait