Bahaya Mengintai! Ini Risiko Bagi Motor Terjang Banjir
Otomotif
.jpg)
Sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang banjir pada Selasa (28/1/2025) malam. Akibatnya sejumlah motor mengalami mogok akibat nekat menerjang genangan.
Seperti yang terjadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, di mana sejumlah pemotor harus menuntun kendaraannya yang mogok lantaran nekat menerjang banjir setinggi 50 sentimeter (cm).
Dampak dari banjir di Jakarta Barat itu bukan cuma mengakibatkan motor mogok, namun juga terjadi kepadatan lalu lintas.
Baca Juga: Batas Aman Bagi Motor Terjang Banjir
Memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, pemotor perlu meningkatkan kewaspadaan. Dan sebisa mungkin tidak memaksakan menerobos banjir.
Sebab ada bahaya yang mengintai bagi motor jika pengendaranya nekat menerjang banjir.
Berikut beberapa risiko bagi pemotor bila nekat terjang banjir:
Kerusakan pada Komponen Vital
Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak saringan udara dan filter oli.
Ketika air hujan masuk ke ruang-ruang tersebut, bukan tidak mungkin hal itu juga akan menimbulkan kerusakan pada bagian dalam mesin. Seperti piston dan silinder dan juga komponen lainnya.
Bahan Bakar Terkontaminasi
Tidak hanya ruang mesin yang dihantui kerusakan, banjir juga dapat menciptakan risiko kontaminasi bahan bakar.
Akibatnya bisa mengganggu performa pembakaran dan merusak injektor bahan bakar.
Performa Menurun
Dengan masuknya air ke ruang mesin dan juga mengotori bahan bakar yang ada di motor, maka performa kendaraan bisa dipastikan akan tidak seperti biasanya.
Sehingga, penurunan performa atau suara yang tidak normal setelah menerobos banjir perlu juga patut untuk diwaspadai.
Pengenalan dini gejala kerusakan dan dapat membantu menghindari dampak yang lebih serius.
Dampak Kerusakan Sistem Kelistrikan
Genangan air dapat menyebabkan korsleting pada kabel-kabel dan komponen listrik. Ini mengakibatkan matinya sistem pengapian dan lampu.
Kerusakan dapat mencapai komponen penting seperti stator dan regulator/rectifier, menyebabkan gangguan pada pengisian baterai dan sistem pengaturan tegangan.
Air yang masuk ke dalam bagian elektronik, seperti CDI dan ECU juga dapat merusak sirkuit dan sensor, menghambat fungsi kontrol mesin secara keseluruhan.
Kerusakan pada sistem kelistrikan tidak hanya menghambat kinerja kendaraan, tapi juga dapat berujung pada biaya perbaikan yang tinggi.
Biaya Perbaikan
Kerusakan mesin dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi. Jika tidak ditangani cepat, dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Risiko kerugian finansial yang signifikan akibat biaya perbaikan dan dampak jangka panjang pada nilai kendaraan jika kerusakan tidak ditangani dengan tepat.
Itulah sejumlah risiko terjang banjir bagi pemotor. Sebisa mungkin pemotor diharapkan menghindari memaksakan motornya menerobos banjir.