Banjir Parah di Makassar, Beberapa Tempat Ketinggian Air Capai 2 Meter
Daerah

Bencana hidrometeorologi masih melanda sejumlah daerah hingga Minggu (16/2/2025). Mulai dari banjir di sejumlah daerah, bahkan hingga mencapai ketinggian 2 meter di Makassar ataupun longsor di beberapa tempat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 9 kejadian baru bencana hidrometeorologi.
Sementara pihak Polrestabes Makassar yang ikut menangani banjir di wilayahnya menyebut, ada wilayah banjir mencapai 2 meter. Untuk itu, peninjauan dilakukan dengan menggunakan perahu karet.
Selanjutnya, Kapolres dan para PJU Polrestabes Makassar meninjau lokasi banjir di Kecamatan Manggala. Hal itu dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan wilayah banjir yang mencapai 2 meter.
Baca Juga: BNPB Bersama Komisi VIII DPR RI Tinjau Penanganan Warga Terdampak Banjir di Bojongsoang
Warga yang terdampak banjir juga telah dievakuasi, di antaranya di Masjid Al-Muttaqin. Sebagai bentuk kepedulian terhadap warganya, Kapolrestabes memberika beberapa paket sembako. “Semoga apa yang kami berikan ini bisa bermanfaat dan meringankan beban warga,” ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana saat menyalurkan langsung bantuan bahan makanan kepada korban banjir di perumahan Antang Blok 8 dan 10 Kecamatan Manggala. Selain itu, evakuasi warga juga terus dilakukan menggunakan perahu karet dan peralatan seadanya.
Ia mengaku telah mengintruksikan agar proses evakuasi dan penanganan banjir di Kota Makassar semaksimal mungkin. Di sisi lain, Kapolres menyampaikan terima kasih atas upaya dan sinergi stakeholder terkait, segenap personel Polri dalam menyelamatkan korban yang terjebak banjir ke lokasi pengungsian.
Catatan BNPB
Baca Juga: Januari- November, 3.354 Bencana Alam Terjadi di IndonesiaÂÂ
BNPB mencatat terjadi 9 kejadian baru. Di antaranya, laporan terjadi longsor di Kabupaten Pandeglang Banten. Satu warga dilaporkan meninggal, 1 orang lainnya luka ringan. Terkait kerusakan bangunan masih dalam pencatatan.
Di Provinsi Jawa Barat, dilaporkan cuaca ekstrem melanda Kabupaten Karawang pada Sabtu (15/2), akibat kejadian ini sebanyak 45 KK atau 145 warga terdampak dan sedikitnya sebanyak 40 unit rumah dan satu fasilitas kesehatan rusak.
Cuaca ekstrem juga terjadi di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Bandung. Adapun dampak yang diakibatkan oleh peristiwa ini, di Majalengka tercatat sebanyak 21 KK dan 59 unit rumah serta 5 fasilitas umum terdampak, sedangkan di Kabupaten Bandung, tercatat sebanyak 44 KK dan 44 unit rumah serta 5 fasilitas umum terdampak.
Selain cuaca ekstrem, Provinsi Jawa Barat juga dilanda tanah longsor, adapun lokasi kejadian berada di Kabupaten Tasikmalaya dimana tercatat sebanyak 33 KK dan 22 unit rumah terdampak serta 11 unit rumah dilaporkan rusak berat.
Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, juga dilanda cuaca ekstrem. Tercatat sebanyak 35 KK dan 35 unit rumah terdampak serta satu fasilitas ibadah, satu tiang listrik dan satu kendaraan roda empat rusak. Selain itu, banjir yang sebelumnya menerjang Kabupaten Demak dilaporkan sudah surut.
Provinsi Jawa Timur, dampak cuaca ekstrem dialami 23 KK warga Kabupaten Trenggalek.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Aceh Besar, tercatat kerugian yang diakibatkan sebanyak 33 KK atau 222 jiwa terdampak. Selain itu, banjir juga terjadi di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kabulaten Muara Enim dimana pada kejadian ini dilaporkan, 333 KK dan 333 unit rumah terdampak.
Sementara terkait Gunung Lewotobi Laki Laki, BNPB melaporkan, kegempaan dan aktivitas vulkanik masih sering terjadi. Dilaporkan status Gn. Lowotobi Laki-Laki meningkat dari level III (Siaga) ke level IV (Awas). Tercatat sebanyak 1.457 KK atau 5.086 warga harus mengungsi.***