Bebas Dari Tahanan, Gunawan Sadbor Jadi Duta Anti Judi Online

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Tik Tokers Gunawan ‘Sadbor’ menjadi duta anti judi online.

Diketahui sebelumnya, Gunawan yang akrab disapa Gunawan Sadbor ini ditangkap dan ditahan terkait kasus promosi judi online oleh Polres Sukabumi. Akan tetapi, saat ini penahanan Gunawan Sadbor telah ditangguhkan.

“Sementara ini, Gunawan Sadbor kita tangguhkan dan kita jadikan dia duta untuk anti judi online,” ucap Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks DPR, Senin (11/11).

Baca Juga: Kapolri Rayakan Idul Adha 1445 H, Momentum Jaga Toleransi

Listyo Sigit menuturkan, langkah ini sekaligus menjawab pertanyaan publik soal perbedaan perlakuan atau penanganan terhadap influencer yang terlibat dalam kasus judi online.

Gunawan Sadbor akhirnya dibebaskan. (Foto: Ist)

“Intinya, terhadap mereka yang belum paham kita sadarkan dan kemudian kita jadikan mereka duta untuk anti kampanye judi. Mereka juga kita manfaatkan untuk mendalami dan mengembangkan siapa orang-orang yang ada di belakang mereka,” tuturnya.

Listyo Sigit menjelaskan, dalam kasus Gunawan Sadbor, polisi telah melakukan pengembangan dan berhasil menangkap dua tersangka lainnya.

Baca Juga: Kasus Sambo Diharapkan Tak Picu Keretakan di Tubuh Polri

“Dari Gunawan Sadbor ini dikembangkan kita menangkap dua tersangka selaku pelaku marketing pemberi gift kepada influencer tersebut,” katanya.

Tik Toker Gunawan Sadbor yang beberapa waktu lalu ditahan saat ini akhirnya bisa menghirup udara bebas.

Konten kreator asal Sukabumi itu sebelumnya ditahan karena diduga terlibat mempromosikan situs judi online (judol) di akun media sosialnya. Bebasnya Gunawan Sadbor dikarenakan adanya penangguhan penanganan yang diminta oleh pihak keluarga.

Menanggapi hal itu, pengamat Kepolisian Bambang Rukminto dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menyebut penangguhan penahanan Gunawan Sadbor merupakan wewenang dari kepolisian.

Gunawan Sadbor saat berjoget bersama warga kampung. (Foto: Ist)

Akan tetapi, hal tersebut harus dengan beberapa syarat yang ketat guna menjaga agar Gunawan Sadbor tidak menghilangkan barang bukti.

“Penangguhan penahanan memang menjadi bagian diskresi kepolisian. Seperti ada jaminan dari keluarga, jaminan tidak melarikan diri, kooperatif, maupun tidak menghilangkan barang bukti,” jelas Bambang Rukminto.