Bendungan Tiu Suntuk, Penyelamat Pertanian Sumbawa Barat

FTNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (2/5). Tidak sedikit, Pemerintah Indonesia mengucurkan dana sebesar Rp1,4 triliun dalam pembentukan infrastruktur ini. Sehingga, dapat mendukung produktivitas pertanian, suplai baku air, dan juga mengurangi banjir di sekitar Sumbawa Barat.

“Kapasitasnya 60,8 juta meter kubik. Akan menampung air sebanyak itu, besar sekali. Dan manfaatnya, untuk irigasi 1.900 hektare (ha). Untuk air baku 680 liter per detik. Juga, bisa mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat,” ujar sang Presiden RI.

Jokowi juga menegaskan bahwa air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. Mulai dari pertanian, air baku, juga air minum.

Dalam 10 tahun Pemerintah Presiden Jokowi, terdapat rencana membangun tujuh bendungan di NTB. Sejauh ini, dengan selesainya Bendungan Tiu Suntuk, enam bendungan sudah rampung. Kini, tersisa satu bendungan lagi, yaitu Bendungan Meninting Lombok Barat di Desa Bukit Tinggi.

Bendungan Tiu Suntuk. Foto: Kementerian PUPR

Dilanda Kekeringan

Sebelumnya, Sumbawa Barat menjadi salah satu daerah yang mendapatkan imbas negatif terkait cuaca ekstrem dan tak menentu yang terjadi saat ini. Banyak lahan pertanian masyarakat yang terancam gagal tanam dan panen akibat kekeringan yang melanda.

Sebelumnya, Bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin, pernah mengatakan pada 23 Maret 2024 bahwa kekeringan menjadi permasalahan di semua wilayahnya. “Kekurangan air untuk irigasi pertanian menjadi masalah utama,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Pemda Sumbawa Barat, kondisi kekeringan terjadi di beberapa desa atau dusun Kecamatan Jereweh. Seperti di Lang Desa, sebanyak 120 ha lahan pertaniannya mengalami kekeringan. Selain itu, di Dusun Jelenga, 700 ha lahan pertaniannya juga mengalami kekeringan.

BACA JUGA:   Komnas HAM Upayakan Mediasi Kembali Konflik di Desa Wadas

Sebenarnya, di wilayah Lang Desa terdapat bendungan. Namun, bendungan ini memiliki permasalahan sendiri berdasarkan kajian dari tim teknis. Pemerintah setempat pun sudah beberapa kali mencoba untuk memperbaikinya, namun hasilnya nihil.

“Di bawah bendungan itu ada rongga cukup besar dan berisiko kalau terus dikerjakan. Itu kenapa, perbaikannya tidak kita lanjutkan. Satu-satunya solusi kita akan siapkan jaringan dari Bendungan Tiu Suntuk ke Kecamatan Jereweh,” ujar Musyafirin.

Artikel Terkait