BI Luncurkan QRIS TUNTAS, Jangkauannya hingga Pelosok Negeri
Teknologi

Forumterkininews.id, Jakarta - Bertepatan dengan HUT ke-78 Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) meluncurkan QRIS TUNTAS. Layanan keuangan digital ini jangkauannya hingga pelosok negeri ini sebagai hadiah di hari kemerdekaan.
Fitur baru QRIS TUNTAS akan BI implementasi secepatnya pada 1 September 2023. Peluncuran fitur ini tepat saat peringatan HUT RI, Kamis (17/8).
Mengutip Bank Indonesia bi.go.id, fitur ini memudahkan masyarakat bertransaksi tarik tunai, transfer dan setor tunai.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, fitur QRIS TUNTAS ini bertujuan untuk menaikkan inklusi melalui perluasan akses pembayaran digital kepada seluruh lapisan masyarakat. Khususnya masyarakat kecil, dengan jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah pelosok atau wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
BI bersinergi bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia dan perwakilan penyelenggara jasa sistem untuk mengembangkan QRIS TUNTAS. Layanan digital ini akan lebih efisien dari sisi harga dibanding biaya layanan yang ada saat ini.
Biaya layanan tarik tunai dengan QRIS TUNTAS Rp 6.500 per transaksi. Untuk biaya transfer Rp 2.500 per transaksi.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Kemudian transaksi on-us intra Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) melalui agen dan transaksi off-us antar PJB, transaksi on-us intra PJB via ATM tanpa biaya. Jika transaksi mencapai Rp100 ribu, biaya transfer menjadi Rp 2.000.
Sementara itu, untuk biaya setor tunai sebesar Rp 5.000 per transaksi melalui transaksi on-us melalui agen dan transaksi off-us. Untuk transaksi on-us intra PJP via ATM tanpa biaya.
Sebelum meluncur, fitur ini sudah melewati serangkaian uji coba. Kehadiran fitur ini menjadi komitmen BI untuk terus berinovasi. Sekaligus memulai uji coba hubungan QRIS antarnegara, Indonesia dan Singapura. Pembayaran berbasis QR Code ini akan memfasilitasi perdagangan antarnegara yang lebih efisien.