Bicara Minyak Goreng, Luhut Minta Adanya Keseimbangan Hulu dan Hilir

Forumterkininewsid, Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan  mengatakan saat ini sangat penting untuk memastikan keseimbangan industri minyak goreng hulu dan hilir. Untuk itu ia menyebut pemerintah terus mencari cara agar kesejahteraan petani sawit di hulu bisa seimbang dengan kebutuhan masyarakat di hilir.

Hal itu disampaikan Luhut saat menggelar  konferensi pers terkait update ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dan Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, Minggu (5/6).

“Di tengah kondisi global yang tidak menentu, pengendalian harga minyak goreng bukanlah pekerjaan yang mudah dilaksanakan. Pemerintah harus meyakinkan pengusaha minyak goreng, distributor, dan pengecer bahwa mereka dapat bergerak dan mendapatkan laba yang sesuai atas jasa produksi yang mereka lakukan,” kata Luhut, dilansir situs resmi Kemenkomarves.

Poin lainnya yang coba dijelaskan Luhut, yaitu sudah dicabutnya larangan ekspor. Akan tetapi, menurutnya, pihaknya akan terus memastikan ketersediaan dan harga di masyarakat sesuai dengan arahan yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Memulai ekspor menjadi penting karena ini berdampak erat terhadap penerimaan petani sawit. Ketika ekspor meningkat, maka semua mata rantai produksi dan distribusi bisa kembali berjalan,” tambahnya.

Selain itu, dalam konferensi tersebut pemerintah juga  secara resmi mengubah kebijakan minyak goreng curah dari yang tadinya berbasis subsidi menjadi berbasis pemenuhan kewajiban pasar domestik (DMO) dan kewajiban harga domestik (DPO). Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng domestik pada harga yang terjangkau selepas larangan ekspor ini dicabut.

“Dalam tahap peralihan ini, jumlah DMO yang ditetapkan pemerintah sejak 1 Juni sebesar 300 ribu ton minyak goreng per bulan. Jumlah ini lebih tinggi 50 persen dibandingkan kebutuhan domestik kita. Hal ini dilakukan untuk membanjiri pasar domestik sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mencari minyak goreng curah dengan HET Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kilogram,” tegas Luhut.

Artikel Terkait