Bikin Israel Kalang Kabut, Presiden Macron Umumkan Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada hari Kamis, 24 Juli 2025.
Pernyataan itu sebuah langkah diplomatik yang berani di tengah kemarahan global yang membesar atas orang-orang yang kelaparan di Gaza. Israel mengecam keputusan tersebut.
Tekanan Besar bagi Israel
Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat di Indonesia. (Instagram @emmanuelmacron)Macron mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa ia akan meresmikan keputusan tersebut di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September.
"Hal yang mendesak saat ini adalah perang di Gaza dihentikan dan penduduk sipil diselamatkan," tulisnya.
Baca Juga: Ini Wajah Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran
Dikutip Associated Press, langkah yang sebagian besar bersifat simbolis seperti yang akan dilakukan Prancis, memberikan tekanan diplomatik tambahan kepada Israel seiring dengan berkecamuknya perang dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Prancis kini menjadi kekuatan Barat terbesar yang mengakui Palestina, dan langkah ini dapat membuka jalan bagi negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.
Lebih dari 140 negara mengakui negara Palestina, termasuk lebih dari selusin negara di Eropa. Juga Indonesia.
Reaksi Israel
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Instagram @b.netanyahu)
Palestina menginginkan negara merdeka di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem timur yang dianeksasi, dan Gaza, wilayah yang diduduki Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Pemerintah Israel dan sebagian besar kelas politiknya telah lama menentang negara Palestina.
"Kami mengutuk keras keputusan Presiden Macron," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan dikutip AP.
"Langkah seperti itu memberi imbalan kepada teror dan berisiko menciptakan proksi Iran lainnya, seperti yang terjadi di Gaza. Negara Palestina dalam kondisi seperti ini akan menjadi landasan peluncuran untuk memusnahkan Israel — bukan untuk hidup damai di sampingnya."
Otoritas Palestina menyambut baik hal ini. Sebuah surat yang mengumumkan langkah tersebut diserahkan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Yerusalem pada hari Kamis.