Emmanuel Macron Umumkan Prancis Bangun Kapal Induk Baru
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan keputusan pembangunan kapal induk baru saat mengunjungi pasukan Prancis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi Prancis sebagai kekuatan maritim global.
Pengumuman tersebut disampaikan Macron dalam kunjungan yang bertepatan dengan perayaan Natal bersama pasukan yang ditempatkan di luar negeri. Kunjungan ini juga menjadi momentum pembahasan hubungan bilateral antara Prancis dan UEA.
Kapal Induk Baru
Baca Juga: Bikin Israel Kalang Kabut, Presiden Macron Umumkan Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara
Menurut laporan FRANCE 24, kapal induk baru ini akan menggantikan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle yang selama ini menjadi andalan angkatan laut Prancis. Keputusan tersebut diambil setelah peninjauan menyeluruh terhadap kebutuhan pertahanan nasional.
Macron menegaskan bahwa pembangunan kapal induk baru sejalan dengan dua undang-undang pemrograman militer terakhir Prancis. Ia menyebut keputusan resmi untuk melanjutkan proyek ini telah dibuat pada pekan yang sama.
Baca Juga: Museum Louvre Banjir Gara-Gara Bocor, Ratusan Koleksi Buku Langka Abad Ke-19 Rusak
Selain agenda militer, Macron juga menggunakan kunjungannya ke UEA untuk membahas penguatan kemitraan strategis. Ia dijadwalkan bertemu Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk menekankan kerja sama keamanan dan pertahanan.
Prancis dan UEA selama ini telah bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan dan perdagangan. Kini, Prancis berharap UEA dapat mendukung upaya pemberantasan perdagangan narkotika lintas negara.
Pemerintah Prancis meyakini sejumlah pengedar narkotika kelas kakap bersembunyi di UEA, khususnya Dubai. Para pelaku tersebut diduga telah membangun portofolio properti bernilai besar di wilayah tersebut.
Keja Sama Pemberantasa Narkoba
Presiden Prancis Emmanuel Marcron. (Instagram Emmanuelmacron)
Delegasi Macron dalam kunjungan ini turut diikuti Menteri Kehakiman Gérald Darmanin. Sebelumnya, Darmanin meminta UEA mengekstradisi sekitar 15 tersangka pengedar narkotika yang dicari Prancis.
Macron juga menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan negara-negara tempat para gembong narkotika bermukim. Kerja sama tersebut mencakup penyitaan aset dan penangkapan para pelaku kejahatan terorganisasi.
Pasukan Prancis yang ditempatkan di UEA berperan aktif dalam patroli laut antiperdagangan narkotika. Mereka juga terlibat dalam Operation Aspides di Laut Merah untuk melindungi jalur pelayaran internasional.
Selain itu, pasukan Prancis turut ambil bagian dalam Operation Chammal yang bertujuan menekan aktivitas kelompok Islamic State di Irak dan Suriah. Seluruh rangkaian kegiatan ini mencerminkan peran strategis Prancis di kawasan Timur Tengah.