Biodata dan Agama Ray Sahetapy, Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Penyakit Diabetes dan Sempat Stroke
Lifestyle

Kabar duka datang dari aktor senior Ray Sahetapy dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (1/4). Sontak industri hiburan Tanah Air tengah berduka.
Kabar duka tersebut pertama kali diinformasikan oleh sang putra, Surya Ray Sahetapy melalui akunnya di Instagram.
Pria kelahiran 1 Januari 1957 tersebut mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 68 tahun.
Baca Juga: Dewi Yull Ikut Prosesi Pemakaman Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Kenakan Pakaian Serba Putih
"Innalillahi wainnailaihi rajiun," begitu Surya menuliskan keterangan pada foto yang diunggah melalui fitur Instagram Stories.
Sempat sebelumnya saat Merdianti Octavia istri Rama membagikan potret terbarunya, Ray diduga menderita diabetes yang pernah dibicarakannya dalam sebuah wawancara.
Namun dari penuturan Rama Sahetapy, terungkap apabila Ray Sahetapy sempat terserang stroke.
Baca Juga: Innalillahi, Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal
Simak yuk siapa aktor senior yang mengharumkan dunia perfilman Tanah Air ini.
Ferenc Raymond Sahetapy, yang lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, adalah seorang aktor senior Indonesia kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957.
Ia memulai karier aktingnya pada tahun 1980 melalui film "Gadis" dan sejak itu telah tampil dalam lebih dari 50 film.
Selama era kejayaan perfilman Indonesia pada 1980-an dan awal 1990-an, Ray dikenal karena penampilannya yang menarik dan kemampuan akting dramatisnya.
Pada 16 Juni 1981, Ray menikah dengan penyanyi Dewi Yull. Pernikahan mereka awalnya tidak mendapat restu dari orang tua Dewi karena perbedaan agama.
Dewi beragama Islam, sementara Ray beragama Kristen. Namun, pada tahun 1992, Ray memutuskan untuk memeluk agama Islam (mualaf).
Pernikahan mereka dikaruniai empat anak, yakni Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982–2010), Rama Putra Sahetapy (1992), Surya Sahetapy (1994), dan Muhammad Raya Sahetapy (2000). ​
Setelah bercerai dari Dewi Yull pada 24 Agustus 2004, Ray menikahi Sri Respatini Kusumastuti pada Oktober 2004.
Dalam kariernya, Ray Sahetapy telah menerima berbagai penghargaan, termasuk nominasi sebagai aktor terbaik dalam ajang Piala Citra.
Ia memenangkan penghargaan Aktor Terbaik pada tahun 1988 untuk perannya dalam film "Noesa Penida".
Dengan perjalanan karier yang panjang dan kontribusinya yang signifikan dalam industri perfilman Indonesia, Ray Sahetapy tetap menjadi salah satu aktor yang dihormati dan diakui di tanah air.