Biodata Marsma TNI Fajar Adriyanto, Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor
Jawa Barat

Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dunia di usia 55 tahun setelah pesawat capung jenis GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 yang dipilotinya jatuh di area Taman Pemakaman Umum (TPU) Astana, Kampung Astana, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi (3/8/2025).
Pesawat tersebut merupakan milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI). Sementara itu, kopilot bernama Roni mengalami luka berat dan kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Atang Sendjaja.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Ciampea Bogor Tewaskan Marsma TNI Fajar Adrianto
Awalnya, pesawat microlight fixed-wing Quicksilver GT500 ini dijadwalkan lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja untuk misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara dan kembali mendarat di lokasi yang sama.
Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak dan akhirnya ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
Kronologi Kecelakaan
Baca Juga: Pilot F-16 Tewas dalam Insiden Pesawat Jatuh di Bogor
Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas dalam kecelakaan pesawat di Bogor. (X)
Pukul 09.08 WIB
Pesawat GT500 lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja untuk misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.
Pukul 09.19 WIB
Pesawat hilang kontak dan kemudian ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Ciampea, Kabupaten Bogor.
Saksi mata, Enjat Sudrajat, menyampaikan bahwa ia melihat pesawat tersebut berputar-putar rendah sebelum akhirnya jatuh. Ia juga mendengar suara gemuruh keras, namun tanpa suara ledakan.
Evakuasi dan Investigasi
Marsma TNI Fajar Adriyanto (kiri) (X)
TNI AU bersama instansi terkait langsung melakukan proses evakuasi serta pengamanan di lokasi kejadian. Marsma TNI Fajar Adriyanto dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. Sementara itu, kopilot Roni masih dalam kondisi kritis.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana menegaskan bahwa pesawat dalam kondisi laik terbang sebelum insiden terjadi.
"Pesawatnya bagus. Sebelum terbang, seluruh sistem telah dicek dan dinyatakan siap," ujar Suadnyana kepada wartawan, Minggu (3/8/2025).
Ia menambahkan, pesawat tersebut memang biasa digunakan untuk pelatihan.
Profil Singkat Marsma TNI Fajar Adriyanto
Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai penerbang jet tempur F-16 dengan call sign "Red Wolf". Ia sempat terlibat dalam insiden udara dengan pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada tahun 2003.
Fajar merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan pernah menjabat berbagai posisi strategis, termasuk Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, hingga jabatan terakhirnya sebagai Kapoksahli Kodiklatau sejak 6 Desember 2024.
Biodata
- Nama Lengkap: Marsma TNI Fajar Adriyanto
- Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 20 Juni 1970 (55 tahun)
- Jabatan Terakhir: Kapoksahli Kodiklatau
Pendidikan:
- SMA Negeri 1 Malang (1989)
- Akademi Angkatan Udara (AAU) (1992)
- Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan)
Pelatihan Militer:
- Sekbang Angkatan ke-48 (1995)
- Konversi F-16 Fighting Falcon (1997)
- Sekolah Instruktur Penerbang (2003)
- Seskoau Angkatan ke-43 (2006)
- Sesko TNI (2015)
- PPSA A-XXIII Lemhannas RI (2021)
- Pengalaman Operasi:
- Operasi Seroja
- Penanggulangan Pemberontakan di Aceh
- Penghargaan:
- Sertifikat dan Brevet "Tanggap, Tangkas, Tangguh" dari BNPB
- Peraih tesis terbaik Program Pascasarjana Unhan, jurusan Disaster Management for National Security
Riwayat Jabatan Militer
- Kasi Base Ops Dinas Operasi Lanud Iswahyudi
- Komandan Skadron 3 Lanud Iswahyudi (2007–2010)
- Pabandyaops Sops Kohanudnas (2010)
- Asops Kosekhanudnas II (2012)
- Kasubdis Penerangan Umum Dispenau
- Danlanud Manuhua (2017–2019)
- Kadispenau (2019–2020)
- Kadispotdirga (2020–2023)
- Aspotdirga Kaskoopsudnas (2023–2024)
- Kapoksahli Kodiklatau (2024–2025)
- Semoga almarhum Marsma TNI Fajar Adriyanto mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Selamat jalan, prajurit langit. Pengabdianmu akan selalu dikenang.