Borok SYL Pakai Duit Kementan: Beli Durian Hingga Sawer Biduan
Nasional

FTNews- Sidang kasus korupsi yang menjerat Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masih terus berjalan. Beragam kontroversi pun muncul di tengah sidang. Mulai dari ia yang suka makan durian hingga menyawer seorang biduan.
Sederet saksi di persidangan pun satu persatu membuka borok SYL yang rupanya, hobi memakai fasilitas Kementan untuk kegiatan pribadi.
Berikut ini, adalah daftar fakta-fakta persidangan SYL yang bikin publik melongo.
Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat
Sawer Biduan Dangdut
Koordinator substansi rumah tangga (Kementan), Arief Sopian hadir sebagai saksi di sidang kasus SYL. Dalam kesaksiannya, Arief menungkapkan tentang penggunaan dana Kementan untuk entertain dan memberi saweran seorang biduan dangdut.
Tak tanggung-tanggung, dana untuk menyewa biduan dangdut tersebut mencapai Rp50 hingga Rp100 juta
Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN
"Saksi di sini menyebut ada pengeluaran juga untuk entertain?"tanya jaksa.
"Makanya saya tanyakan, ini karena saksi menyebutnya beberapa kali. Sekitar Rp 50 sampai Rp 100 juta, sekali mentransfer untuk entertain. Ini maksudnya entertain bagaimana sih?" tanya jaksa lagi.
Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila Foto: Instagram @nayunda nabila
"Kadang kan ketika ada acara terus panggil penyanyi, gitu ya. Ada biduan lah, nah itulah yang kita harus bayarkan, gitu, Pak," jawab Arief.
"Membayar penyanyi-penyanyi itu yang didatangkan?" tanya jaksa lagi. "Iya betul," jawab Arief lagi.
Terkuak juga, bahwa biduang yang mendapat saweran tersebut bernama Nayunda Nabila. Seorang jebolan ajang pencarian bakat bernyanyi di TV.
Beli Mobil untuk Anak
Tak hanya itu, Arief juga mengungkap bahwa pejabat eselon I Kementerian Pertanian pernah patungan untuk membeli sebuah mobil Toyota Innova. Harga mencapai Rp500 jutaan.
Kata Arief, duit patungan para eselon I itu ia terima lalu dibelikan mobil pada Maret 2022. Mobil tersebut akhirnya di kirim ke rumah pribadi anak SYL di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Liburan Mewah ke Arab Saudi
Kasubag Pengadaan Biro Umum Kementan Abdul Hafidh mengatakan, pejabat eselon I Kementan juga dipaksa membiayai liburan mewah keluarga SYL ke Arab Saudi.
Abdul menuturkan, uang kedinasan sebenarnya cukup untuk membiayai perjalanan SYL ke Arab yang berbalut kerja tersebut.
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan pers, Rabu (15/03/2023), siang, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Namun, SYL ternyata mengajak lebih dari 10 orang anggota keluarga. Uang hasil patungan para pejabat itu lah yang terpakai untuk membiayai SYL sekeluarga.
Makan Rp3 Juta Sehari
Kementan juga ternyata membiayai keperluan makan dan laundry di rumah dinas SYL. Menurut saksi Muhammad Yunus, makan dan laundry itu menghabiskan Rp3 juta per hari.
Yunus menjelaskan uang diberikan kepada tenaga kontrak di rumah dinas SYL. Uang tersebut berasal dari anggaran tidak resmi di Kementan.
"Untuk beli apa itu? Apakah makanan tiap hari apa bagaimana?" tanya hakim.
"Makanan online-online gitu. Semacam gitu, kadang juga laundry begitu, Pak," ungkap Yunus
Beli Durian Puluhan JutaÂ
Fakta lain yang juga mencengankan datang dari pengakuan mantan Sekretaris Badan Karantina Kementan, Wisnu Haryana dalam sidang Senin (27/5).
Wisnu bilang, SYL sering memintanya dan staf lain mengirim durian Musang King ke rumah dinas SYL di Widya Chandra. Yang mencengangkan adalah harga buah itu bervariasi antara Rp22-46 juta.
Bahkan, kadang kala kata Wisnu, SYL meminta agar dikirim Musang King dalam jumlah besar.