Cinta dalam Islam Menurut Pandangan Prof Quraish Shihab, Perlu Diperjuangkan?

Sosial Budaya

Kamis, 13 Februari 2025 | 23:28 WIB
Cinta dalam Islam Menurut Pandangan Prof Quraish Shihab, Perlu Diperjuangkan?
Ilustrasi. (Pixabay @congerdesign)

Tema cinta selalu tak pernah usang untuk jadi bahasan semua orang. Hal itu karena semua orang terhubung dengan yang namanya cinta.

rb-1

Meski tak ada definisi yang tetap tentang cinta, semua orang dapat merasakannya. Lalu bagaimana pandangan Islam tentang cinta?

Ulama Profesor Quraish Shihab mengatakan bahwa cinta bukan hanya dibutuhkan oleh manusia tetapi juga semua makhluk hidup.

Baca Juga: Hukuman yang Adil untuk Koruptor, Prof Quraish Shihab: Potong Saja Tangannya

rb-3

"Cinta adalah anugerah Allah. Cinta adalah sesuatu yang mengantar kepada kebahagiaan," katanya.

Ilustrasi. (Pixabay @Mylene2401)

Prof melanjutkan, cinta selalu sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bahkan, banyak pakar mengatakan bahwa cinta tidak dapat dilukiskan. Hanya gejala-gejala dapat dijelaskan.

Cinta mendorog seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Karya-karya besar manusia hasil dari buah cinta, seperti pembangunan Piramida di Mesir, karya seni Michelangelo Buonarroti yang ada di Vatikan, Borobudur di tanah air, Taj Mahal di India, hingga syair-syair Homeros dari Yunani Kuno.

Baca Juga: Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik dalam Islam, Adakah di Indonesia Sekarang Ini?

"Semuanya yang demikian indah dan menakjubkan lahir dari cinta," katanya.

Prof Quraish mengatakan, ada cinta manusia kepada Allah dan cinta Allah kepada manusia. Bukti cinta manusia kepada Allah berbentuk ketaatan.

"Allah menyatakan cintanya kepada sekian banyak manusia, yaitu mereka yang muhsinin, orang-orang yang berbuat baik kepada orang yang pernah berbuat salah kepadanya. Dia cinta kepada yang bertakwa, yang bersabar, yang bertaubat, yang bersatu-padu, yang mengikuti Nabi, juga cinta kepada yang berakhlak mulia. Itu cinta Allah yang tertuju kepada manusia," katanya.

Lalu ada cinta antarmanusia seperti cinta kepada pasangan dan cinta kepada anak-cucu. Cinta kepada manusia bermula dengan pengenalan, timbul penghormatan, tanggung jawab, dan kemudian timbul kesetiaan.

"Tanpa hal-hal tersebut bukan cinta. Bukan cinta tanpa menghormati siapa yang dicintainya, bukan cinta yang tidak mengenalnya, bukan cinta yang tidak setia," katanya.

Prof Quraish Shihab. (YouTube Najwa Shihab)

Prof Quraish Shihab melanjutkan, puncak cinta manusia terhadap pasangannya dalam Alquran disebut mawaddah yaitu kosongnya jiwa dari yang buruk. Sehingga meski buruk orang yang dicintai, hati tidak melihat keburukan itu.

"Itulah makna mawaddah dan itulah yang harus diperjuangkan bagi mereka yang menjalin cinta kasih," kata Prof Quraish.

Tag Cinta Quraish Shihab ceramah quraish shihab kultum quraish shihab cinta dalam islam

Terkait

Terkini