Pandangan Prof Quraish Shihab tentang Sepak Bola sebagai Sarana Berdakwah
Sosial Budaya

Masyarakat Indonesia merupakan penggemar fanatik dalam sepak bola. Kecintaan orang Indonesia terhadap sepak bola misalnya terlihat jelas ketika Timnas berlaga pasti mendukung habis-habisan.
Apalagi ketika Timnas Indonesia saat ini melaju cukup jauh dalam kualifikasi Piala Dunia dan memiliki harapan untuk mencapainya. Ditambah juga Timnas U-17 lolos Piala Dunia menambah kecintaan masyarakat terhadap sepak bola.
Ulama tanah air Profesor Quraish Shihab dikenal sebagai salah satu penggemar sepak bola. Prof Quraish menyebutkan banyak pejalaran yang bisa diambil dari sepak bola. Jangan menganggap bahwa permainan itu sebagai "main-main".
Baca Juga: Hukuman yang Adil untuk Koruptor, Prof Quraish Shihab: Potong Saja Tangannya
"Ada kaidah (aturan permainan), ilmu, latihan, dalam sepak bola. Permainan harus disesuaikan dengan kemampuan seseorang sehingga dipelajari. Misalnya dari sepak bola kita belajar bekerja sama, belajar bejuang dengan gigih, belajar jangan berputus asa sampai peluit terakhir," katanya.
Prof Quraish juga banyak momen spiritual dalam sepak bola. Contohnya ketika seorang penendang penalti mencium bola terlebih dahulu sebelum menendang, sebagai hubungan batin seseorang dengan alat yang digunakannya. Contoh lain sebelum bertanding mereka berkumpul dan ada yang berdoa.
"Anggota (pemain) yang banyak beragama Islam itu berkumpul sambil baca Alfatihah. Lalu ada yang sujud, itu semua momen yang membuat kita sadar bahwa jangan dilepaskan permainan ini dari tuntunan agama. Nonmuslim pun begitu seperti tanda salib sebagai tanda syukur," katanya.
Baca Juga: Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik dalam Islam, Adakah di Indonesia Sekarang Ini?
Prof Quraish juga menjelaskan sepak bola juga bisa menjadi ajang untuk berdakwah seperti bersujud sebagai tanda syukur ketika menciptakan gol. Hal itu karena berdakwah itu tidak hanya berbentuk ucapan, sebaliknya berdakwah dengan tindakan jauh lebih berpengaruh dibanding ucapan atau lisan.
"Mohamed Salah (Timnas Mesir) atau pemain lainnya (beragama muslim), bisa menunjukkan fair play, bagaimana akhlak yang baik, mencerminkan ajaran moral dalam sepak bola. Itu semua adalah dakwah," katanya.