Dalam Sidang, Putri Merasa Difitnah atas Dugaan Selingkuh dengan Kuat Maruf

Forumterkininews.id, Jakarta - Putri Candrawathi  merasa difitnah atas adanya dugaan perselingkuhan. Bukan hanya dengan Brigadir J tetapi ia mengaku juga dikabarkan melakukan perselingkuhan dengan asisten rumah tangganya (ART) Kuat Ma'ruf.

Hal ini disampaikan dirinya saat membacakan draft pleidoi atas tuntutan JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (25/1).

Awalnya Putri mengatakan bahwa setelah terjadinya peristiwa pada 7 Juli 2022 merupakan hal yang berat untuk hidupnya.

Baca Juga: Majelis Hakim Diminta Tolak Seluruh Pengajuan Pleidoi Ricky Rizal

"Yang mulia sejak peristiwa 7 Juli 2022 hingga detik ini adalah sesuatu yang berat bagi saya. Yang tidak pernah saya bayangkan terjadi dalam hidup saya," kata Putri Candrawathi.

Kemudian Putri mengatakan, dalam kondisi berat tersebut selain mendapatkan pelecehan seksual dari Brigadir J dirinya juga dikabarkan berselingkuh dengan Kuat Maruf.

"Dalam kondisi menahan perih tersebut saya justru diserang fitnah cemooh dan caci maki bahkan saya difitnah diluar akal sehat yang tak berprikemanusiaan. Di mana saya diberitakan saya berselingkuh bukan hanya dengan Yosua tapi juga dengan Kuat Maruf," ucap Putri Candrawathi.

Baca Juga: Berkas Ferdy Sambo Lengkap, Mahfud MD Apresiasi Kerja Polri dan Kejagung

Selanjutnya Putri mengatakan dengan adanya peristiwa ini ia ikhlas dan memaafkan orang yang telah memfitnah dirinya.

"Sebuah fitnah yang betul-betul keji. Hingga saat ini saya tidak pernah membalas keburukan apapun yang ditimpakan kepada saya. Saya hanya mendoakan dan memaafkan semua orang yang berniat tidak baik terhadap saya dan keluarga. Saya memaafkan mereka," ujar Putri Candrawathi.

Kemudian Putri berharap agar tidak ada lagi perempuan yang akan menghadapi peristiwa seperti yang dialaminya.

"Saya berharap tidak ada lagi Perempuan yg menghadapi situasi yang sama seperti saya. Jangan ada lagi perempuan yang menjadi korban hanya karena rusaknya cara berpikir akibat hoaks dan informasi tidak benar yang berkembang," kata Putri Candrawathi.