Deretan Kasus Carok di Madura: Meregang Nyawa Karena Masalah Keluarga Hingga Tuduhan Santet
Daerah

Kasus kematian Jimmy Sugito Putra pada Minggu (17/11/2024) lalu masih mencuri perhatian publik.
Jimmy meregang nyawa akibat aksi carok yang terjadi di Desa Ketapang Loak, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Kejadian ini diduga dipicu karena perbedaan pilihan politik pada Pilkada Kabupetan Sampang.
Baca Juga: Pilkada Berdarah: 9 Fakta Carok di Sampang Renggut Nyawa Jimmy Sugito Putra
Jimmy merupakan pendukung saksi paslon Cabup dan Cawabup Sampang, Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz.
Insiden berdarah ini diduga bermotifkan politik, sebab peristiwa itu terjadi usai Cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.
Sebelum kasus ini mencuat, aksi carok di Madura telah beberapa kali makan korban. Tak hanya soal politik, aksi carok terjadi dalam beragam perselisihan.
Baca Juga: Viral Oknum Polisi Sumenep Tantang Warga Duel Carok, Raut Wajah Penuh Emosi
Kasus carok apa saja yang pernah terjadi beberapa waktu belakangan ini? Berikut ulasannya.
Masalah keluarga berujung carok
Pada 10 Juni 2024, kasus carok terjadi di Desa tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Duel berdarah ini berawal dari masalah keluarga antara seorang paman dengan keponakannya.
Insiden carok ini lalu menewaskan keponakan di tangan pamannya sendiri.
Tidak diketahui pasti masalah yang terjadi antara paman dan keponakan itu,
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo Seputro hanya mengatakan, insiden ini diduga dipicu oleh masalah keluarga.
Carok tewaskan empat orang
Masih dipicu masalah keluarga, kasus carok juga pernah terjadi pada 12 Januari 2024 di Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.
Kasus ini menewaskan empat orang, tiga diantaranya masih memiliki hubungan keluarga dengan tersangka, yakni HN dan MW.
Mereka adalah MTJ, MTD dan NJ yang merupakan kakak, adik dan paman tersangka. Sementara satu lagi HF yang merupakan murid dari MTJ.
Dalam rekonstruksi yang digelar pada Februari 2024, kuasa hukum tersangka, Bahtiar Pradinata mengatakan, kliennya hanya mempertahankan harga diri, karena ditampar dan ditodong senjata tajam.
Setelah itu, tersangka ditantang duel dan menyanggupinya, sehingga mereka pulang dan mengambil senjata.
Dalam rekonstruksi terungkap, tersangka dikeroyok oleh enam orang, karena keempat korban didampingi oleh banyak temannya.
Isu santet berujung carok
Kasus carok juga pernah terjadi di Desa Naporan Laok, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur.
Kasus ini melibatkan enam orang dari dua keluarga, yakni keluarga Saraton dan Mustofa. Mereka melakukan duel terbuka menggunakan celurit hingga menewaska tiga orang.
Kasus ini bermula ketika Saraton sakit parah. Ia mengalami perut kembung dan bengkak selama satu tahun.
Pada 8 April 2017, Saraton meninggal dunia. Pihak keluarga lalu curiga kalau Saraton meninggal karena Santen dari Mustofa.
Isu santet itu membuat kerabat Saraton, Saliman dan Habibi bersama satu rekannya, mendatangi rumah Mustofa sambil menenteng celurit.
Akhirnya kedua pihak emosi hingga akhirnya aksi carok pun tak bisa dihindari.