Detik-Detik Festival Kembang Api di Pamekasan Berakhir Petaka, 1 Remaja Tewas Kena Ledakan Petasan
Jawa Tengah

Festival Kembang Api di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, berakhir petaka. Satu remaja tewas terkena ledakan petasan.
Peristiwa ini terjadi pada Hari Raya Idul Fitri, Senin (31/3/2025) malam. Korban tewas masih berstatus pelajar berinisial MRR.
Warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan itu sempat dilarikan ke RSUD Dr. H Slamet Martodidjo (SMART) pada Selasa (1/4) dini hari.
Baca Juga: Buntut Bentrok Kelompok Madura Vs Ambon di Depok, 7 Orang jadi Tersangka
Ia sempat tak sadarkan diri usai mengalami luka di bagian kepala dan telinga akibat terkena ledakan petasan.
Jumlah kembang api dan petasan yang digunakan dalam festival tersebut mencapai ribuan dengan berbagai macam jenis serta ukuran.
Insiden ini bermula saat penyangga kembang api roboh, membuat petasan meledak ke segala arah.
Baca Juga: Deretan Kasus Carok di Madura: Meregang Nyawa Karena Masalah Keluarga Hingga Tuduhan Santet
Dari video amatir yang beredar, tampak para penonton panik dan berlarian akibat insiden ini.
Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto mengatakan bahwa acara Festival Kembang Api ini ditujukan untuk merayakan Lebaran 2025.
Acara ini sudah menjadi tradisi masyarakat setempat di Hari Raya Idul Fitri.
"Iya benar ada korban meninggal saat tradisi menyalakan mercon dan kembang api," tuturnya, dikutip Kamis (3/4/2025).
Sri menjelaskan, tiang penyangga untuk kembang api yang harusnya mengarah ke atas roboh.
Sehingga kembang api yang dalam posisi menyala ikut jatuh, dan mengarah ke penonton. Salah satunya ke arah korban.
"Kembang api ini tidak ke atas tapi ke samping dan menyasar kepada penonton. Karena penonton terlalu dekat, akhirnya kena ledakan dari kembang api tersebut," jelasnya.
Sri juga mengatakan, sosialisasi dan pendekatan agar tradisi ini ditiadakan mengingat bahaya yang mengancam, sudah dilakukan pihak kepolisian dari tahun ke tahun jelang Lebaran.
"Namun, ya namanya tradisi, sulit sekali dihilangkan. Makanya perlu ada solusi bagaimana agar pelaksanaannya ini aman dan menjadi tontonannya menarik. Karena kalau seperti kemarin ini jelas kan kurang aman. Ini penyelenggara harus lebih hati-hati lagi (kedepannya)," pungkasnya.
Kekinian, polisi telah menggelar olah TKP dan minta keterangan dari sejumlah saksi dan pihak penyelenggara dalam Festival Kembang Api yang berakhir petaka tersebut.