Detoks ala Jawa: Apa Itu Puasa Mutih dan Bagaimana Efeknya?
Lifestyle

Di tengah tren gaya hidup sehat dan spiritual, praktik puasa tradisional seperti puasa mutih kembali menjadi sorotan. Berasal dari budaya Jawa, puasa mutih merupakan bentuk puasa yang berfokus pada kesederhanaan makanan untuk tujuan spiritual maupun kesehatan.
Secara harfiah, "mutih" berarti "memutihkan", yang menggambarkan niat menyucikan diri dengan hanya mengonsumsi makanan putih dan polos, utamanya nasi putih tanpa garam atau bumbu tambahan. Air putih menjadi satu-satunya minuman yang diperbolehkan selama menjalankan puasa ini.
Tujuan dan Manfaat Puasa Mutih
Ilustrasi Nasi (Pixabay)
Puasa mutih umumnya dilakukan untuk sejumlah tujuan, baik fisik maupun non-fisik. Dari sisi spiritual, puasa ini dipercaya dapat meningkatkan kejernihan batin, memperkuat niat, dan mendekatkan diri pada praktik spiritual tertentu.
Secara fisik, beberapa pelaku meyakini puasa mutih mampu membantu proses detoksifikasi dan meningkatkan konsentrasi. Klaim manfaat lain yang sering disebutkan termasuk:
-
Meningkatkan energi
-
Menjernihkan pikiran
-
Menjadikan kulit lebih sehat
-
Menurunkan beban mental
Namun hingga saat ini, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung manfaat-manfaat tersebut secara medis.
Cara Menjalankan Puasa Mutih
Ilustrasi telur (Freepik)
Puasa mutih dapat dilakukan dalam berbagai durasi, mulai dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung niat dan kemampuan individu. Berikut langkah umum menjalankannya:
-
Niat: Tetapkan tujuan spiritual atau pribadi sebelum memulai.
-
Makanan: Hanya konsumsi nasi putih tanpa lauk, garam, atau bumbu. Minuman hanya berupa air putih.
-
Pantangan: Hindari makanan dan minuman berwarna, berasa, atau beraroma selain yang diperbolehkan.
-
Durasi: Lakukan sesuai kemampuan tubuh, tidak disarankan berlebihan tanpa panduan medis.
Risiko Kesehatan dan Imbauan Medis
Meskipun puasa mutih tampak sederhana, pola makan yang sangat terbatas ini berisiko mengakibatkan kekurangan nutrisi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
-
Kelelahan
-
Pusing atau sakit kepala
-
Penurunan massa otot
-
Gangguan metabolisme
Ahli gizi menyarankan agar orang dengan kondisi medis tertentu—seperti diabetes, gangguan ginjal, atau riwayat gangguan makan—tidak menjalankan puasa ini tanpa pengawasan dokter. Ibu hamil dan menyusui juga sangat tidak dianjurkan untuk mencoba praktik ini.
Apa Kata Ilmu Pengetahuan?
Penelitian tentang puasa mutih masih sangat terbatas. Namun, studi terkait jenis puasa lain seperti intermittent fasting dan puasa Ramadan menunjukkan sejumlah manfaat kesehatan, seperti peningkatan sensitivitas insulin dan perbaikan fungsi hati. Meski demikian, puasa mutih berbeda secara prinsip karena minim variasi nutrisi. Oleh karena itu, efeknya tidak bisa disamakan dan perlu diteliti lebih lanjut.
Tips Aman Menjalankan Puasa Mutih
Bagi masyarakat yang ingin mencoba puasa mutih, sejumlah langkah pencegahan disarankan agar puasa tetap aman:
-
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
-
Dengarkan sinyal tubuh—hentikan puasa jika merasa tidak nyaman.
-
Pastikan asupan air putih cukup untuk mencegah dehidrasi.
-
Hindari menjalankan puasa mutih dalam jangka panjang.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Hentikan puasa dan segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami gejala seperti:
-
Pusing hebat atau kehilangan kesadaran
-
Mual dan muntah terus-menerus
-
Detak jantung tidak normal
-
Nyeri perut parah
-
Kelelahan ekstrem