Biodata dan Agama Nanik Sudaryati Deyang, Sosok yang Kini Jadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional

Presiden Prabowo Subianto pada 17 September resmi mengumumkan perombakan kabinet yang cukup mengejutkan publik. Reshuffle ini disebut sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat respons pemerintah terhadap tantangan global, serta mempercepat reformasi di berbagai sektor.

Beberapa menteri bergeser posisi, sementara tokoh baru masuk dengan energi segar. Para analis menilai langkah ini bukan hanya sekadar rotasi, melainkan bagian dari visi besar Prabowo untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih tangkas dan berpihak pada pembangunan berkelanjutan.

Kiprah Nanik dari Jurnalis hingga Politikus

Baca Juga: Diskusi Double Check Perdana Digelar, Angkat Isu Terkait Pemerintahan Prabowo Subianto serta Program MBG

Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Nanik Sudaryati Deyang, yang kini ditunjuk sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional. Nanik lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 3 Januari 1968, dan mengawali kariernya di dunia jurnalistik.

Ia pernah berkarier di Tabloid Bangkit milik Kompas Gramedia Group serta memimpin Kelompok Media Peluang (KMP).

Perjalanan politik Nanik mulai menonjol saat Pilpres 2019, ketika ia aktif mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Koalisi Adil Makmur.

Baca Juga: Fariz RM Surati Presiden Prabowo Subianto, Minta Abolisi

Namanya sempat disorot publik pada 2018 saat terseret dalam kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, meski kemudian tetap aktif dalam lingkaran politik Prabowo.

Tugas Strategis di Era Prabowo

Kepercayaan Prabowo terhadap Nanik berlanjut dengan penugasan di sejumlah posisi penting, termasuk Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan bersama Budiman Sudjatmiko. Sinergi keduanya diharapkan dapat melahirkan terobosan baru untuk mengatasi masalah kemiskinan yang menahun.

Selain itu, Nanik juga terlibat dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) sebagai Wakil Ketua. Yayasan yang digagas Prabowo ini fokus pada pemberdayaan anak-anak, perempuan, dan kelompok masyarakat rentan.

Kini, sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik dihadapkan pada tantangan besar: mengatasi stunting dan malnutrisi di berbagai daerah. Dengan pengalamannya di bidang kebijakan publik dan pemberdayaan masyarakat, ia diharapkan mampu mengintegrasikan program lintas sektor untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda Indonesia.

Tantangan dan Harapan

Reshuffle Kabinet

Masalah gizi di Indonesia bukan perkara sederhana. Stunting masih menjadi momok di banyak wilayah, terutama di daerah terpencil. Peran Badan Gizi Nasional menjadi sangat penting dalam mengoordinasikan program, memastikan alokasi anggaran tepat sasaran, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.

Perjalanan karier Nanik dari jurnalis, politisi, hingga pejabat publik menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan dinamika yang berubah. Penunjukannya di Badan Gizi Nasional diharapkan membawa perspektif baru yang lebih humanis dan aplikatif.

Bagi Presiden Prabowo, langkah ini menjadi sinyal bahwa pemerintahannya ingin menempatkan isu gizi dan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas nasional. Keberhasilan Nanik dalam posisi ini akan menjadi salah satu tolok ukur seberapa jauh visi pemerintahan bisa terwujud dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan kompetitif.