Seniman Ratna Sarumpaet membantah telah melakukan penggelapan harta warisan, sebagaimana yang dilaporkan oleh cucunya, Husin Kamal.
Hal itu diungkapkan Ratna Sarumpaet usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan penggelapan harta warisan, pada Selasa (4/2/2025).
Ratna Sarumpaet mengatakan, ia tidak menggelapkan harta warisan dari ayah Husin Kamal yang bernama Muhammad Iqbal.
Menurutnya, seandainya Muhammad Iqbal masih hidup maka cucunya Husin Kamal sebagai pelapor tidak berhak atas warisan itu.
"Selama Iqbal masih hidup, anak-anak Iqbal tidak berhak atas warisan itu," ucap Ratna Sarumpaet pada awak media.
Dalam pemeriksaan itu, Ratna mengaku dicecar 22 pertanyaan oleh penyidik. Namun ia enggan berkomentar, sebab proses hukum masih panjang.
Ratna juga mengaku tak kecewa sedikitpun oleh cucunya yang telah melaporkan dirinya pada pihak berwajib.
Adapun, kedatangannya ke Bareskrim Polri pada Selasa kemarin, juga untuk untuk mengklarifikasi kalau dirinya tidak melakukan penggelapan seperti dituduhkan.
"Memastikan bahwa aku tidak menggelapkan apa-apa, apalagi aku serumah dengan anakku sendiri. Dan memastikan untuk cucu saya sendiri yang melaporkan saya, menyadari bahwa harta yang dia persoalkan itu bukan harta dia. Itu harta dari Iqbal, bapaknya," terang Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya, cucu Ratna Sarumpaet, Husin Kamal membuat laporan pada 16 Oktober 2024.
Permasalahan dimulai ketika Ahmad Fahmy, suami Ratna meninggal dunia pada 2007 dan meninggalkan 8 ahli waris, salah satunya adalah sang anak Muhammad Iqbal.
Namun karena Iqbal menderita Skizofrenia, maka Ratna Sarumpaet bertindak sebagai wali pengampu sesuai dengan hasil musyawarah keluarga dan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Register No. 02/PDT.P/2008/PN.JAK.SEL.
Pada 2012, Atiqah yang merupakan ibu dari Husin Kamal, melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas status Ratna Sarumpaet sebagai pengampu Muhammad Iqbal.
Iqbal merasa sakit hati dengan tindakan sang istri yang menggugat diam-diam. Laporan saat ini dipengaruhi oleh kisruh rumah tangga ayahnya.