Diperiksa Polisi Terkait Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Dr Tifa Ngotot Minta Lihat Dokumen Asli

Pemeriksaan terhadap dr Tifa di Polda Metro Jaya pada Jumat (11/7/2025) mencuatkan kembali kontroversi lama soal dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Meski sudah ditegaskan keasliannya oleh Bareskrim Polri, isu ini masih memicu polemik di ruang publik dan kini masuk ke tahap klarifikasi hukum.

Dokter Tifa, yang dikenal aktif mengkritisi isu-isu nasional, menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan penghapusan konten atau menyebarkan ujaran kebencian terkait ijazah Jokowi.

Baca Juga: Update Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih: Polisi Tangkap 7 Pelaku Baru!

Ia menekankan bahwa pernyataannya selama ini berada dalam ranah akademik dan diskursus ilmiah. "Saya nggak merasa melakukan apapun. Nggak ada penghasutan, nggak ada ujaran kebencian. Semua yang saya sampaikan dalam koridor ilmiah," kata dr Tifa usai diperiksa di Polda Metro Jaya.

Dr Tifa Minta Diperlihatkan Ijazah Asli Jokowi

Dokter Tifa ikut vokal soal ijazah Jokowi. [Istimewa]Dalam pemeriksaan itu, dr Tifa yang berstatus sebagai terlapor juga menyampaikan permintaannya untuk melihat secara langsung fisik ijazah asli Jokowi.

Baca Juga: Ruben Onsu Tempuh Jalur Hukum, Laporkan Dugaan Fitnah Terhadap Anak

Ia beranggapan, sebagai pihak yang sedang diselidiki, ia memiliki hak untuk mendapatkan kejelasan soal dokumen yang menjadi pokok perkara.

"Saya sebagai terlapor merasa berhak melihat fisik ijazah. Karena diskusi soal keaslian ijazah Jokowi ini tidak akan tuntas kalau tidak ada transparansi dokumen," tandas dr Tifa.

Ia menyayangkan jika klarifikasi hanya dilakukan tanpa menunjukkan dokumen utama yang dipersoalkan. Menurutnya, itu hanya akan menjadi wacana kosong yang tidak menyelesaikan inti masalah.

Polisi Diminta Hadirkan Bukti Fisik

Presiden ke-7 RI, Jokowi. [Istimewa]Dr Tifa juga menyatakan belum bisa merinci dokumen-dokumen apa saja yang ia serahkan dalam pemeriksaan.

Namun, ia berharap penyidik Polda Metro Jaya dapat menghadirkan bukti fisik berupa ijazah Jokowi, sehingga proses klarifikasi dapat berjalan lebih objektif.

"Saya meminta kepada pihak pemeriksa untuk menghadirkan ijazah tersebut. Kalau tidak ada, ya hanya jadi omon-omon (omong kosong) saja," ucapnya.

Kasus ini bermula dari laporan resmi yang diajukan mantan Presiden Jokowi terkait dugaan fitnah soal ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.

Laporan tersebut kini ditangani oleh Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Dalam laporan itu, terlapor dijerat dengan Pasal 310 dan 311 KUHP terkait pencemaran nama baik, serta pasal-pasal dalam UU ITE seperti Pasal 27A, 32, dan 35.

Jokowi juga menyerahkan 24 objek media sosial sebagai barang bukti yang dinilai menyebarkan konten fitnah soal keaslian ijazahnya.

Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli

Bareskrim Polri menggelar konferensi pers kasus ijazah Jokowi. [Dok. Polri]Sebelumnya, isu ijazah palsu Jokowi juga sempat ditangani Bareskrim Polri. Namun setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pembandingan dokumen, penyidik menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan sah.

Bareskrim pun akhirnya menutup laporan yang sebelumnya diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Namun, TPUA tetap ngotot meminta digelarnya gelar perkara khusus, yang dijadwalkan pada Rabu (9/7/2025) mendatang.

Meski sudah ada pernyataan resmi dari kepolisian bahwa ijazah milik Jokowi asli, kontroversi di masyarakat belum sepenuhnya mereda.

Kasus ini bahkan dinilai oleh sebagian kalangan sebagai ujian transparansi dan akuntabilitas publik terhadap dokumen negara yang menjadi simbol pendidikan kepala negara.

Dengan pemeriksaan terhadap dr Tifa yang berlangsung hari ini, kasus dugaan ijazah palsu Jokowi kembali menjadi sorotan.

Apakah akan ada titik terang atau justru memperpanjang perdebatan, publik menantikan kelanjutan proses hukum ini.