Disebut Defisit Anggaran, Bank Sumut: Bisa Dilihat di Neraca
Ekonomi Bisnis
.jpeg)
Calon Gubernur nomor urut 1, Bobby Nasution dalam debat publik ketiga yang dilaksanakan Rabu (13/11) di Tiara Convention Center, mengeluarkan pernyataan mengenai Bank Sumut yang mengalami defisit anggaran selama masa kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Sumut, Erwin Zaini kepada FTNews mengatakan dalam hal mengetahui mengenai kondisi keuangan perusahaan, masyarakat bisa mengaksesnya di website Bank Sumut.
“Sejauh ini Bank Sumut belum pernah mengalami defisit anggaran, bisa dilihat di website kami dan neraca keuangannya,” ucap Erwin Zaini, Kamis (14/11).
Baca Juga: KPU Tetapkan Bobby Nasution Sebagai Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi: Semoga Jadi Pemimpin Amanah
Selain itu, masyarakat juga bisa menilai dan melihat sendiri seperti apa neraca keuangan dan anggaran yang dihasilkan oleh Bank Sumut.
Erwin Zaini menerangkan bahwa defisit anggaran artinya ada kerugian yang terjadi di Bank Sumut. Jika dikatakan bahwa laba Bank Sumut naik turun, Erwin Zaini membenarkannya. Namun hal itu bukan berarti Bank Sumut mengalami defisit anggaran.
“Defisit artinya kan merugi, bahwa laba naik turun iya. Tapi nggak pernah defisit anggaran,” katanya.
Baca Juga: Wali Kota Bobby Nasution Tunaikan Zakat Mal melalui BAZNAS
Sementara terkait IPO (Initial Public Offering), Erwin Zaini mengungkapkan bahwa sudah pernah ada klarifikasi dari direksi Bank Sumut mengenai tidak jadinya IPO.
Batalnya IPO Bank Sumut di tahun ini dikarenakan kondisi pasar saham yang tidak mendukung sehingga dikhawatirkan akan mengalami kegagalan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Sumut Babay Parid Wazdi sebelumnya pernah mengatakan bahwa kondisi saat itu kurang tepat untuk melantai ke bursa saham.
“Hampir semua bank atau banyak perusahaan yang mau IPO itu menunggu sampai ke tahun depan, kami pun demikian. Jadi menunggu sampai ke tahun depan karena kalau IPO di tahun ini kurang bagus,” tuturnya di awal tahun 2024 lalu.
Babay juga menyebutkan bahwa langkah Bank Sumut tahun ini akan memberikan pilihan IPO ataupun Perpetual Bond (obligasi) kepada para pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Berdasarkan pemeriksaan data digital, Bank Sumut sejak 2015 tidak pernah mengalami defisit anggaran. Misalnya di tahun 2019, walaupun ada tantangan ekonomi, Bank Sumut tetap mencatatkan laba tanpa defisit.
Begitu juga di tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda. Bank Sumut masih mencatatkan laba meskipun ada penurunan. Namun tetap tanpa defisit.
Sama hal nya dengan di tahun 2021 di mana pemulihan ekonomi mulai terlihat, Bank Sumut kembali mencatatkan laba dan tanpa defisit. Tahun 2022 dan 2023 kinerja Bank Sumut kembali meningkat dengan laba bersih yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Di tahun itu kinerja keuangan juga tercatat sangat baik dengan laba yang terus meningkat tanpa disertai defisit anggaran.
Berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2023 yang secara terbuka dapat diakses oleh siapa saja, kondisi PT Bank Sumut berbeda dengan pernyataan Bobby Nasution.
Pendapatan operasional Bank Sumut mengalami peningkatan yang signifikan, yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laba bersih Bank Sumut juga mengalami kenaikan yang mencerminkan efektivitas strategi dan manajemen risiko yang diterapkan.
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Sumut tetap kuat, berada di ambang batas regulasi. Hal ini menunjukkan kesehatan keuangan yang baik.