Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal, Mengalirkan Pahala Tak Terputus
Dalam ajaran Islam, mendoakan orang tua merupakan salah satu bentuk bakti anak yang paling mulia, bahkan setelah keduanya tiada.
Doa seorang anak untuk ayah yang telah meninggal menjadi hadiah berharga yang mampu menerangi alam kuburnya dan meringankan perjalanannya menuju surga.
Terlebih jika doa tersebut dibaca dengan penuh keikhlasan agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa sang ayah dan melimpahkan rahmat-Nya.
Baca Juga: Bahagia Sambut Kelahiran Anak, Ini Doa yang Dianjurkan dalam Islam
Kapan Waktu Terbaik Membaca Doa?
Doa untuk ayah yang sudah meninggal bisa dibacakan kapan saja, namun sangat dianjurkan setelah menunaikan salat wajib lima waktu.
Baca Juga: Waktu Mustajab, Ini Doa saat Hujan dan Amalan yang Dianjurkan
Momen setelah salat diyakini sebagai waktu mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Bacaan Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal
Ilustrasi Berdoa (Meta AI)
Berikut adalah salah satu bacaan doa yang bisa diamalkan untuk ayah yang telah berpulang:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa 'afihim, wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafa'ata 'ala ahlil quburi min ahli la ilaha illallahu Muhammadun rasulullah.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, keselamatan, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, dan syafaat bagi ahli kubur dari kalangan orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat."
Lanjutkan dengan Doa Sapu Jagat
Ilustrasi Berdoa (Meta AI)
Setelah membaca doa tersebut, umat Muslim juga dianjurkan membaca doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia akhirat:
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ
Rabbana atina fid dunia hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzaban nar. Subhana rabbika rabbil 'izzati 'an ma yashifuna, wa salamun 'alal mursalina, wa shallallahu 'ala sayyidina Muhammadin, wa 'ala alihi, wa shahbihi, wa sallama, wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Artinya: "Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa api neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Semoga Allah melimpahkan selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
Setelah itu, lanjutkan dengan membaca salawat Nabi dan Surah Al-Fatihah sebagai penutup.
Amalan ini tidak hanya memperkuat ikatan batin antara anak dan ayah yang telah tiada, tapi juga menjadi wujud nyata kasih sayang dan pengabdian yang tak pernah terputus meski dipisahkan oleh kematian.
