Dua Pekerja Tewas di GOR Mampang, Begini Kronologinya

Forumterkininews.id, Jakarta - Dua pekerja bangunan berinisial AJ (48) dan IN (23) tewas tertimpa runtuhan tembok dari lantai 2 saat melakukan revitalisasi Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Mampang yang terletak di Jalan Pondok Jaya VI, Jakarta Selatan, Minggu (31/7).

Bambang (53), warga sekitar Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Mampang, saat diminta keterangan, Senin (1/8) mengatakan kecelakaan terjadi pada Minggu sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu kedua korban sedang mengerjakan besi di bagian atap GOR Mampang.

"Minggu itu pekerja mau jebol besi, perkeja yang lain sudah selesai, tinggal yang (bagian) atas itu. Ketika menjebol, penyangga besi tidak. Ketika ini udah dijebol, akhirnya roboh ke Selatan," ujar Bambang saat ditemui di lokasi, Senin (1/8).

Baca Juga: Pengalaman Unik Prabowo Subianto dengan Angka 8

Kemudian saat pekerja bangunan sedang melakukan pengerjaan di lantai 2 gedung, besi atap bangunan dan puing tembok GOR menimpa tubuh kedua korban.

"Besi dan material bangunan GOR Mampang itu menimbulkan suara yang cukup keras, suara ini ya kayak runtuh. Itu radius dari sini sekitar 300 meter kedengeran. Bukan teriakan korban, tapi suara benda jatuh," kata Bambang.

Bambang mengaku, saat mendengar suara reruntuhan besi dan material bangunan itu langsung mendekati lokasi. Ia saat itu melihat kedua korban telah tergeletak.

Baca Juga: Lagi, Bareskrim Sita Uang Rp1,88 Miliar Milik Indra Kenz

Satu korban meninggal dunia di lokasi, sedangkan satu lainnya sempat di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan untuk mendapatkan perawatan.

"Korban mengalami luka di kepala dan badan. Satu lagi bagian kaki. Tapi yang saya dengar dari kepolisian, meninggal dunia," kata Bambang.

Saat ini, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi, mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan guna mengetahui ada tidaknya unsur kelalaian.

"Walaupun ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, mereka damai. Namun kita panggil pemborong dan penanggung jawabnya untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.

Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran tentang standar keselamatan pekerjaan mengingat pekerjaan tersebut berkaitan dengan nyawa seseorang.