Ekonomi RI 2022 Diprediksi Tumbuh 4,8 Persen

Forumterkininews.id, Jakarta- Kepala Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman Mukhlis memprediksikan ekonomi Indonesia tahun ini mampu tumbuh hingga 4,8 persen. Lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 3,69 persen (yoy).

“Kami memulai dengan pandangan yang hati-hati terhadap pertumbuhan PDB. Kami mengharapkan 4,8 persen tahun ini,” katanya dalam Asian Development Bank (ADB) Indonesia bertajuk Indonesia Development Talk 6 di Jakarta, Rabu (8/6) dikutip Antara.

Helmi menuturkan, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen tahun ini akan didorong beberapa faktor. Seperti adanya perkembangan positif dalam harga komoditas. Ia mengatakan terjadinya commodity boom membawa keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Khususnya terhadap neraca perdagangan yang terus mengalami surplus.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif Januari sampai April 2022 mencapai 16,89 miliar dolar AS yang merupakan kinerja terbaik sejak 2017.

Surplus Neraca Perdagangan

Surplus neraca perdagangan ini diperoleh dari nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan nilai impor pada periode tersebut. Yaitu nilai ekspor pada April 2022 mencapai 27,32 miliar dolar AS ,sedangkan nilai impor sebesar 19,76 miliar dolar AS.

“Karena kenaikan harga batu bara dan minyak sawit relatif tinggi, kita melihat ini telah membantu meningkatkan neraca perdagangan,” kata Helmi.

Di sisi lain ia menyarankan agar keuntungan dari commodity boom diinvestasikan agar dampak perekonomian Indonesia lebih panjang dan berkelanjutan.

Terlebih lagi, keuntungan dari kenaikan harga komoditas global ini lebih banyak dirasakan perusahaan dibandingkan masyarakat.

Sementara dari sisi kenaikan harga pangan di tingkat global, hal itu tidak banyak membawa dampak negatif mengingat kenaikan terjadi untuk komoditas gandum dan kedelai. Sedangkan makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras yang mayoritas diproduksi di dalam negeri.

BACA JUGA:   Dukungan untuk Partai Berbasis Islam Diprediksi Menurun

Selain itu gangguan pasokan pada komoditas pupuk juga tidak terlalu berpengaruh bagi Indonesia. Karena mayoritas justru bersumber dari dalam negeri, bahkan harganya pun disubsidi pemerintah.

Helmi menambahkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun ini, sebaiknya pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Tujuannya agar konsumsi masyarakat tetap terjaga.

Artikel Terkait