Nasional
Jumat, 02 Desember 2022 | 00:00 WIB
Forumterkininews.id, Jakarta - Mantan Menteri Agrartia Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia, pada Jumat (2/12).
Kabar duka ini disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid, melalui unggahan akun instagramnya @ariefrosyid.id.
"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah Kanda Ferry Mursyidan Baldan (Ketum PB HMI 1990-1992), pada hari ini di Jakarta," ujar Arief, dalam unggahannya, Jumat (2/12).
Baca Juga:
Misteri Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Tewas Terkubur Telanjang
Lebih lanjut ia juga mendoakan agar almarhum diampuni segala dosa-dosanya.
"Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Semoga diampuni segala dosa-dosanya," lanjut Arief.
Untuk diketahui, Ferry Mursyidan Baldan merupakan Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016 pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Sisa 2 Hari, Enam Provinsi Belum Lakukan Rekapitulasi Suara Pemilu
Karier Ferry
Sebelum menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, pada tahun 2004 hingga 2009 Ferry Mursyidan Baldan menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI. Saat itu ia juga menjadi Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Ferry Mursyidan Baldan memulai kariernya di bidang politik pada tahun 1992 silam. Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar).
Kemudian pada tahun 1992, Ferry Mursyidan terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997. Ia mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.
Pemilu 1997 menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung.
Saat itu Ferry ditempatkan di Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara.
Ferry Mursyidan Baldan lahir di Jakarta, 16 Juni 1961. Ia merupakan putra dari pasangan Baldan Nyak Opin Arif dan Syarifah Fatimah. Bapak ibunya orang Aceh yang lama tinggal di Bandung Jawa Barat. Ferry merupakan anak ke dua dari empat bersaudara.
Ferry menamatkan sekolah dasarnya hingga menengah atas di Jakarta. Setelah itu, Ferry melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung dan lulus pada tahun 1988.
Sejak kecil, Ferry memiliki cita-cita menjadi seorang Pilot. Adapun alasannya ingin menjadi Pilot yakni ia ingin keliling dunia. Namun, cita-citanya itu harus kandas lantaran ia berkacamata.
Saat masih menjadi mahasiswa, Ferry sudah tercatat menjadi aktivis. Selain bergiat di organisasi intra kampus, Ferry juga adalah aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam.